Dalam Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Ketua Yayasan Bentala Tamaddun Nusantara, Anton Ismunanto, S.P.d.I., M.Pd. mengawali ceramahnya dengan membongkar definisi terkait tasawuf dan sains. Anton menyebutkan bahwa kesulitan terbesar dalam berbicara mengenai tasawuf dan sains adalah membongkar pandangan awal mengenai keduanya sebagai sebuah rumpun pengetahuan.
“Jika kedua rumpun tersebut tidak dibongkar terlebih dahulu, bisa jadi bukan hanya tidak bertemu, tetapi justru diandaikan bertentangan dan berbenturan.” ujar Anton dalam ceramah pada Kamis (28/03) yang mengangkat tajuk “Peran Tasawuf dalam Perkembangan Sains dan Teknologi” itu.