Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menyampaikan pentingnya keseimbangan alam dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi dalam Ramadan Public Lecture (RPL) bertema “Global Collaboration: Sustainable Planet for Sustainable Future”. Acara ini diselenggarakan di Masjid Kampus UGM pada Minggu, 16 Maret 2025.
Dr. Imam Wicaksono, Lc., M.A., Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM, menjadi pembicara dalam Mimbar Subuh pada Minggu (16/3) dengan tema “Manifestasi Keimanan Melalui Penerapan Sifat Shiddiq dalam Kehidupan”. Dalam kajian tersebut, beliau menekankan pentingnya kejujuran sebagai cerminan keimanan yang kuat. “Sifat shiddiq ini tidak mungkin bisa kita wujudkan apabila kita tidak memiliki keimanan yang kuat,” tegas Imam.
Guru Besar Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si., hadir sebagai pembicara dalam Ramadan Public Lecture (RPL) dengan tema “Investasi Hijau sebagai Katalis Restorasi Ekosistem: Mendorong Pemulihan Hutan dan Pembangunan Berkelanjutan” pada Sabtu, 15 Maret 2025. Dalam paparannya, Djati Mardiatno menekankan pentingnya investasi hijau sebagai strategi efektif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan, Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I., menyampaikan kajian bertajuk “Wasiat dan Hak Waris: Keadilan dan Keseimbangan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis” pada Mimbar Subuh tanggal 15 Maret 2025. Beliau menegaskan bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, sesuai firman-Nya dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Pada malam ke-15 Ramadan (14/3), Ramadan Public Lecture (RPL) mengangkat tema “Visi Kebudayaan Indonesia Emas” dengan menghadirkan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Dr. Aprinus Salam, M.Hum., sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Aprinus Salam menekankan pentingnya visi kebudayaan dalam mencapai target Indonesia Emas 2045, yang selama ini lebih banyak berorientasi pada aspek politik dan ekonomi.
Pada Kamis, 13 Maret 2025, Ramadan Public Lecture (RPL) mengangkat tema “Mengelola Utang Negara dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas Keuangan Negara”. Acara ini menghadirkan Ir. Adiwarman Azwar Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.P., sebagai pembicara utama yang memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana utang negara dapat dikelola secara bijak agar tidak menjadi beban bagi generasi mendatang.
Mimbar Subuh pada Kamis, 13 Maret 2025 menghadirkan Imam Besar Masjid Kampus UGM yaitu Dr. Muhammad Nur, S.Ag., M.Ag. sebagai pembicara. Dalam kajiannya yang berjudul “Khalīfah Fil Arḍ: Menjadi Pemimpin yang Bertanggung Jawab terhadap Alam”, beliau memaparkan beberapa syarat seseorang dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.
Dosen Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M., hadir sebagai pembicara dalam Ramadhan Public Lecture (RPL) pada Rabu, 12 Maret 2025. Dalam kesempatan tersebut, Feri berbagi diskusi dengan tajuk “Menggugah Kesadaran Masyarakat atas Hak Partisipasi Politik dalam Pengelolaan Negara” yang menyoroti berbagai isu politik dan kebijakan negara yang dinilai bertentangan dengan konstitusi serta kesejahteraan rakyat.
Di era globalisasi yang penuh dengan ketidakpastian, tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah bagaimana memastikan bahwa setiap individu memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Isu ini menjadi perhatian utama dalam Ramadan Public Lecture (RPL) di Masjid Kampus UGM pada Selasa, 11 Maret 2025. RPL kali ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Tatang Muttaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D.
Dosen Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Talqis Nurdianto, Lc., M.A., Ph.D., mengisi acara Mimbar Subuh di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada pada Selasa, 11 Maret 2025. Dalam ceramah bertajuk “Mempersiapkan Generasi Islami: Pendidikan Anak Sejak dalam Kandungan,” ia menekankan bahwa pendidikan anak dapat dimulai jauh sebelum kelahiran, yaitu sejak dalam kandungan. Ia mengajak para orang tua untuk memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan anak sejak masa kehamilan sebab fase ini menjadi pondasi penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak di masa depan.