Sempat tertunda, Masjid Kampus UGM mengadakan kembali Webinar Integrasi Ilmu-Agama (WIIA) pada Senin (10/11/2025). Webinar kali ini menghadirkan Prof. Dr. Anggito Abimanyu yang merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan sekaligus Guru Besar Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM. Tema yang diusung ialah “Ekonomi Syariah sebagai Pilar Kemandirian Nasional Menuju Indonesia Emas”.
Masjid Kampus UGM menggelar International Seminar on Islam and Civilization 2025 bertema “Integration of Knowledge and Islam as Science: The Future of Islamic Thought.” pada Ahad (9/11). Kegiatan ini berupaya menghidupkan kembali tradisi ilmiah Islam yang berpadu dengan nilai-nilai keuniversalan dan semangat keilmuan modern.
Umat Islam didorong untuk kembali menjadi pelopor dan pemimpin dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan memaknai kembali perintah wahyu pertama Al-Quran. Seruan ini disampaikan oleh Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D. dalam khotbah Jumat (7/11) di Masjid Kampus UGM.
“Di dunia digital, yang sedang kita pertaruhkan bukan hanya waktu dan perhatian, tapi juga akhlak,” ujar Dr. Imam Wicaksono, Lc., M.A., membuka kajian sore di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada. Bagi beliau, ruang virtual bukan sekadar tempat berbagi informasi, tetapi juga ruang yang menguji karakter seseorang.
Media sosial, kata beliau, ibarat pisau bermata dua. “Ia bisa jadi sarana dakwah, belajar, bahkan tempat berbagi inspirasi. Tapi bisa juga menjerumuskan kita dalam riya, pamer, atau bahkan kebohongan.” Teknologi menghadirkan kemudahan, namun jika tak dibingkai dengan akhlak, ia bisa mengikis kesadaran diri sedikit demi sedikit.
Pembagian harta warisan merupakan salah satu persoalan yang paling sering menimbulkan ketegangan dalam keluarga. Padahal, Islam telah menetapkan aturan yang sangat jelas dan rinci mengenai hal tersebut melalui hukum faraid. Hal ini disampaikan oleh Dr. Ahmad Bunyan Wahib, M.Ag., M.A., dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam kajian bertajuk “Studi Kasus Pembagian Harta dalam Keluarga (Part 1)” yang diselenggarakan oleh Sakinah Akademi Masjid Kampus UGM, Ahad (2/11).
Pada khutbah Jumat yang dibawakan oleh Muhammad Najib Azca pada penghujung bulan Oktober 2025, secara khusus membicarakan topik yang sangat penting dan relevan dengan situasi hari-hari ini, yakni mengenai pembelaan umat Muslim terhadap saudara-saudaranya di bumi Palestina.
Najib Azca mengingatkan kembali para jamaah salat Jumat mengenai situasi di Palestina sampai detik ini masih mengalami nasib yang sangat buruk dan memprihatinkan. Oleh karena itu, umat Muslim harus melakukan upaya untuk memberikan pembelaan dan dukungan kepada saudara seagama yang sedang mengalami nasib tidak baik.
Masjid Kampus UGM kembali menggelar Kajian Kamis Sore pada Kamis, 30 Oktober 2025 di Ruang Utama Masjid Kampus UGM. Kajian kali ini menghadirkan dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes., yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana.
Webinar bertajuk Reformasi Kebijakan Pemindahan Ibu Kota Negara dengan Pendekatan Environmental Impact Assessment dan Normatif Islam diselenggarakan pada Rabu (29/10) pukul 15.30–17.00 WIB melalui kanal YouTube Masjid Kampus UGM. Acara ini merupakan bagian dari seri Webinar Integrasi Ilmu Agama Seri Studi Lingkungan Hidup, dengan menghadirkan Dr. Wahyu Yun Santoso, S.H., M.Hum., LL.M., selaku Ketua Program Studi Sarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Dalam khutbahnya, Ghifari mengajak jamaah terutama para generasi muda untuk memandang aktivitas bepergian dan berwisata bukan sekadar ajang healing atau pelarian dari rutinitas, melainkan sebagai bentuk perjalanan spiritual yang mendekatkan diri kepada Allah. “Safar adalah kesempatan untuk mentadaburi ciptaan Allah, bukan melupakan-Nya,” ujarnya di tengah khutbah yang disampaikan dengan nada lembut namun penuh penekanan.
Hubungan keluarga yang kadang terasa begitu dekat tapi di lain waktu terasa jauh atau aturan yang terlalu mengekang hingga membuat sesak, merupakan persoalan umum yang sering dihadapi banyak orang. Fenomena ini menjadi titik awal pembahasan dalam kajian Sakinah Akademy bertajuk “Mengetahui Akar Masalah Keluarga dari Model Circumplex Olson Theory” yang digelar oleh Masjid Kampus UGM, Senin (26/10).
Membuka kajian, Dr. Pihasniwati mengutip Q.S Ar-Rum 30:21 yang mengemukakan bahwa salah satu tanda kebesaran Allah adalah diciptakan pasangan untukmu.
“Sebenarnya, setiap ayat dalam Q.S Ar-Rum ini merupakan sebuah rangkaian yang membuat kita berpikir, melalui ayat ini kita dapat mengetahui salah satu tanda kebesaran Allah, yakni menciptakan manusia berpasang-pasangan.” tuturnya, Senin (27/10).