Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria, S.Fil., M.Sc., M.B.A. menyampaikan ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H, Minggu (31/3) di Masjid Kampus UGM. Nezar menyampaikan bahwa disrupsi memunculkan berbagai peluang dan dinamika yang akan dihadapi saat ini. Keamanan siber, menurutnya menjadi fondasi dinamika aspek kehidupan dengan meningkatnya penggunaan digital.
Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M., mengajak jemaah tarawih Masjid Kampus UGM berpikir rasional dalam melihat hasil Pemilu 2024. Hal ini ia sampaikan dalam ceramah tarawih Ramadhan Public Lecture Masjid Kampus UGM, Sabtu (30/3).
Menurutnya para penghuni masjid perlu melakukan rasionalitas yang membangun kesadaran dan kepedulian kepada seluruh bangsa, sehingga dapat “memporak-porandakan rezim”. Hal ini, lanjutnya, sebagaimana dalam hadis Nabi (yang dianggap lemah oleh sebagian ulama) di mana Nabi mengatakan saat memenangkan Perang Badar bahwa akan datang perang yang lebih besar. Perang tersebut adalah perang melawan hawa nafsu, yang fokus pada diri sendiri dan mengabaikan apa yang ada di sekitarnya.
Pada Mimbar Subuh yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Sabtu (30/3), Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, drh. H. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D. menyampaikan ceramahnya mengenai posisi hewan dalam Alquran terhadap manusia. Menurutnya, adanya penyebutan mengenai hewan-hewan dalam Alquran menjelaskan bahwa Allah ingin menunjukkan kebesarannya lewat hewan kepada manusia.
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, M.Si., Ph.D. menyampaikan ceramahnya pada Ramadan Public Lecture 1445 H yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Jumat (29/3) dengan tema “Menyongsong Pendidikan Islam sebagai Upaya Mewujudkan Generasi Gemilang”. Pendidikan Islam, menurutnya, tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan keikhlasan dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Pada Mimbar Subuh yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Jumat (29/3), Ustaz Ridwan Hamidi, Lc. membahas mengenai cara merajut ukhuwah sesama muslim dengan berbagai perbedaan suku, adat istiadat, bahasa dan berbagai keragaman lainnya di Indonesia. Menurutnya, keragaman tersebut diciptakan Allah ta’ala agar manusia saling bertaaruf (mengenal) satu sama lain untuk menjalin ukhuwah. Lebih lanjut, ia menyebut salah satu cara Allah memuliakan orang-orang yang merajut ukhuwah ialah lewat hadis Rasulullah bahwa dengan ikatan ukhuwah yang berlandaskan iman, mereka akan berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya.
Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, Prof. Drs. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D. of Arts menyampaikan ceramah Tarawih Ramadan Public Lecture 1445 di Masjid Kampus UGM, Kamis (28/03). Dalam ceramahnya, ia berbicara mengenai iman dan pikiran yang tidak bersifat dikotomis dan cara suatu interpretasi digunakan dalam mendekati dan memahami ayat Allah secara historis dan empiris.
Ia mengatakan bahwa iman dan pikiran, kepercayaan dan pikiran, serta intelektualitas dalam Islam bukan hal dikotomis. Kualitas iman seseorang akan semakin kuat, melangkah ke tingkat yang lebih tinggi jika ia mendayagunakan akalnya dalam mendalami ayat-ayat Allah. Kepercayaan dan akal, serta hati nurani dan akal juga tidak terpisah secara dikotomis, keduanya saling menyatu dalam rangka menegakkan keimanan.
Dalam Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Ketua Yayasan Bentala Tamaddun Nusantara, Anton Ismunanto, S.P.d.I., M.Pd. mengawali ceramahnya dengan membongkar definisi terkait tasawuf dan sains. Anton menyebutkan bahwa kesulitan terbesar dalam berbicara mengenai tasawuf dan sains adalah membongkar pandangan awal mengenai keduanya sebagai sebuah rumpun pengetahuan.
“Jika kedua rumpun tersebut tidak dibongkar terlebih dahulu, bisa jadi bukan hanya tidak bertemu, tetapi justru diandaikan bertentangan dan berbenturan.” ujar Anton dalam ceramah pada Kamis (28/03) yang mengangkat tajuk “Peran Tasawuf dalam Perkembangan Sains dan Teknologi” itu.
Pembina Pesantren Darush Shalihat, Dr. Syatori Abdurrauf, Lc. mengatakan penguatan hati berarti menjadikan hati seseorang sebagai hati yang kuat. Seperti disampaikannya dalam Mimbar Subuh di Masjid Kampus UGM, Rabu (27/3), hati yang kuat adalah hati yang melihat, menyimpulkan, menerima, dan merasakan, apa pun yang ada dan terjadi dalam hidup ini sebagai rahmat Allah. Rahmat Allah yang dimaksud merupakan kasih sayang Allah yang menjadikan apa pun menjadi kebaikan.
Sekretaris Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) UGM, Hasrul Halili, S.H., M.A menyampaikan ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H, Selasa (26/3) di Masjid Kampus UGM. Ceramahnya yang bertajuk “Meneropong Kerja Pemberantasan Korupsi di Dekade Ketiga KPK” tersebut diawali dengan pembahasan mengenai masjid, yang dulunya merupakan tempat sentral bagi segala kepentingan umat muslim kemudian dimanfaatkan oleh kaum munafik untuk melawan dakwah Rasulullah. Hasrul melanjutkan materi ceramahnya mengenai konsep keadilan dalam Islam dan cara keadilan tersebut ditegakkan.
Da’i nasional, Dr. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D. mengingatkan pentingnya mewujudkan nilai-nilai Islam yang benar. Hal ini beliau sampaikan dalam ceramah tarawih Ramadhan Public Lecture di Masjid Kampus UGM, Senin (25/3).
Pria yang juga disebut Ustaz Das’ad ini membahas persimpangan antara iman dan intelektualisme dalam masyarakat Muslim kontemporer. Ia menekankan pentingnya mewujudkan nilai-nilai Islam yang benar dan memperingatkan agar tidak mengikuti godaan setan, yang dilambangkan dengan gangguan seperti ponsel.