Pada Rabu, 13 November 2024, telah diselenggarakan Webinar Serial Integrasi Ilmu-Agama seri Islam dan Teknik dengan tema “Perintah untuk Mengadakan Perjalanan Sebagai Suatu Pembelajaran” Acara ini berlangsung setelah salat Asar dan diadakan secara daring melalui platform Zoom. Menghadirkan Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono dosen di Program studi Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Prof. Sugeng mengajak untuk melakukan perjalanan dengan maksud untuk mempelajari peninggalan umat terdahulu dan dampaknya. Karena menurutnya pembelajaran yang paling mendasar adalah melihat dan menirukan serta pembelajaran untuk mendapatkan hikmah dari kisah-kisah tersebut.
Integrasi antara nilai-nilai Islam yang mendalam dan pengetahuan modern menjadi kunci untuk mengatasi kompleksitas masalah yang semakin rumit di masyarakat. Dengan adanya kolaborasi antar bidang ilmu, umat Islam dapat berperan aktif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk masa depan dunia yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Djagal Wiseso Marseno pada Webinar Integrasi Ilmu Agama (WIIA) yang dilaksanakan secara daring pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Pada Rabu, 23 Oktober 2024, telah diselenggarakan Webinar Serial Integrasi Ilmu-Agama bertema “Agriculture Afektif; Memaknai Ragam Pola Human Factors & Integrasinya dalam Pengembangan Ilmu TIP” Acara ini berlangsung setelah salat Asar dan diadakan secara daring melalui platform Zoom. Menghadirkan Prof. Dr. Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc. dosen di Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Prof. Mirwan mengajak untuk sharing ilmu pengetahuan yang mana bisa mendapat banyak sudut pandang sebagai upaya membentuk kecerdasan kolektif atau kecerdasan yang optimal.
Pada Rabu, 30 Oktober 2024, telah diselenggarakan Webinar Serial Integrasi Ilmu-Agama bertema “Tinjauan Islam dalam Upaya Melawan Kemubaziran Pangan.” Acara ini berlangsung setelah salat Asar dan diadakan secara daring melalui platform Zoom. Menghadirkan Prof. Dr. Sri Raharjo, dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
Guru Besar Fakultas Teknik UGM, Prof. Hanung Adi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., mengisi ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Sabtu (6/4). Prof. Hanung menyampaikan, tujuan penciptaan alam bagi manusia adalah untuk mengantarkan manusia menjadi hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Dengan mengangkat tajuk “Penggunaan Teknologi Identifikasi Biometrik dalam Perspektif Islam”, Prof. Hanung menjelaskan pengertian teknologi sebagai sarana yang diperlukan bagi keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI, Tatang Mutaqqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D. menyebut Indonesia akan sangat merugi bila masuk dalam deretan negara maju dan berada dalam kondisi tidak siap. Hal ini disampaikan oleh Tatang dalam ceramah tarawih Ramadhan Public Lecture di Masjid Kampus UGM, Jumat (5/4) yang mengangkat tema “Grand Design Manajemen Talenta Nasional untuk Menghadapi Bonus Demografi 2030-2040”.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammad Najib Azca, Ph.D., menyampaikan ceramah tarawih pada Ramadan Public Lecture 1445 H yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Kamis (4/4). Ceramahnya bertema “Harmoni Sosial dan Perdamaian sebagai Pilar Penting dalam Proses Pembangunan”.
Najib, yang juga merupakan dosen Departemen Sosiologi Fisipol UGM ini, menyebutkan situasi Indonesia mengenai perdamaian saat ini sudah agak berbeda. Jika menengok ketika fase Reformasi di sekitar tahun 1997-2002, Indonesia mendapati situasi yang sangat serius. Menurutnya, saat itu demokrasi yang dilakukan Indonesia diikuti dengan maraknya kekerasan kolektif hampir di seluruh penjuru Tanah Air.
Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM, Dr. Sigid Riyanto, S.H., M.Si. memaparkan ceramah tarawihnya di Ramadhan Public Lecture di Masjid Kampus UGM pada Rabu (3/4). Dalam ceramah bertajuk “Pentingnya Kesadaran Praperadilan Dalam Meningkatkan Integritas Hukum Bagi Masyarakat Indonesia”, Sigid menyampaikan bahwa hukum itu pahit, tapi itulah bunyinya.
Sigid menekankan bahwa hukum dunia adalah hukum dengan sarana yang amat terbatas karena tidak bisa mengatur yang ada di dalam batin setiap manusia, yang hanya diketahui dirinya dan Tuhan. Hukum terkadang dipermainkan oleh penguasa dan yang mempunyai kuasa. Menurutnya, hukum dapat dikatakan baik ketika pengadil tidak membutuhkan dunia.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Iwan Satriawan, S.H., MCL., Ph.D., menyampaikan ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Selasa (2/4). Ia menjelaskan, terdapat relasi positif antara indeks kepatuhan kepada hukum dan konstitusi terhadap tingkat korupsi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dua hal tersebut dapat menjadi indikator kemajuan suatu bangsa.
Prof. Iwan menyebut tiga ciri penting sebuah negara hukum, yakni keharusan negara atau penguasa untuk tunduk kepada hukum, penghormatan pemerintah terhadap hak-hak individu, dan peradilan yang bebas dan tidak memihak. Menurutnya, jika pemerintah yang mempunyai kekuasaan besar tidak tunduk pada hukum dan konstitusi, maka pertanda tidak baik bagi sebuah negara yang mengklaim sebagai negara hukum.