• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Ramadan Public Lecture
  • Guru Besar UMY: Baik Buruk Politik Luar Negeri Indonesia Tergantung Baik Buruk Masyarakat

Guru Besar UMY: Baik Buruk Politik Luar Negeri Indonesia Tergantung Baik Buruk Masyarakat

  • Ramadan Public Lecture
  • 14 April 2023, 07.25
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

Bertempat di Masjid Kampus UGM, guru besar ilmu politik, politik internasional, dan diplomasi kebudayaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Tulus Warsito, M. Si. memberikan ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1444 H, Selasa (11/4). Dalam awal ceramah bertajuk “Posisi dan Kontribusi Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia di Tengah Ancaman Krisis Global”, beliau menjelaskan bahwa sejak Indonesia merdeka, melaksanakan perdamaian dunia adalah pernyataan (statement) dasar dalam membangun Indonesia. Hal ini dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 “…ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Beberapa kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia di masa lampau, sebutnya, ialah saat Indonesia mengirim 500 personel infantri ke Pasukan Darurat PBB (United Nations Emergency Force) ketika terjadi perang antara Arab dan Israel pada saat pemerintahan presiden Soekarno. Pemerintah Indonesia juga menginisiasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di tengah Perang Dingin yang sedang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, sebagai upaya diplomatis untuk kedamaian dunia.

Lanjut Prof. Tulus, di kancah Asia Tenggara, Indonesia pun berperan dalam proses perdamaian Rohingya. Walaupun proses kontribusi pada kasus ini dinilai sulit karena kesulitan untuk mengidentifikasi mana kawan dan lawan, Indonesia tetap membantu segala pihak yang membutuhkan pertolongan.

Beliau juga membicarakan peristiwa yang akhir-akhir ini bergejolak, yaitu perang antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang alasan kita sebagai bangsa Indonesia perlu mengurusi masalah ini, padahal konfliknya jauh. Prof. Tulus menyebutkan bahwa dunia kini sudah tidak terbatas, sehingga cepat atau lambat perang tersebut akan berpengaruh ke Indonesia. Contohnya adalah harga minyak yang semakin naik dan, oleh karena Indonesia sering mengimpor gandum, harga mie yang juga naik sedikit demi sedikit.

Pada pesan penutup, Prof. Tulus mengatakan upaya perdamaian tidak bisa dengan mudah dan sederhana dilakukan oleh siapa saja, namun memerlukan upaya seluruh masyarakat yang berperan di dalamnya. “Marilah kita terbiasa untuk mengupayakan damai itu dengan seriil mungkin sesuai ajaran agama kita. Perang memang salah satu cara untuk memperjuangkan nilai yang kita pegang, namun jangan sampai perang menjadi satu-satunya solusi. Ada tahapan seperti perundingan, dan usahakan perang dilakukan sebagai cara yang benar-benar terakhir,” tukasnya. (Fadhila Shafa/Editor: Rama S. Pratama/Foto: Arya Hudia, Musyarrafah Mudzhar)

 

Saksikan videonya berikut ini:

YouTube player

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Guru Besar Filsafat UGM: AI dalam Kebijakan Publik Harus Berlandaskan Keadilan
  • Ketua Dewan Guru Besar UGM Ajak Raih Jiwa Muthmainnah Untuk Menjaga Bumi dan Semesta
  • Tenaga Ahli Kementan Jelaskan “Panca Krida Kedaulatan Pangan Nusantara” sebagai Jihad Pertanian
  • Wawan Mas’udi: Solidaritas Sosial sebagai Pondasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Mantan Wakil Ketua KPK: “Masih Ada Harapan” untuk Sistem Hukum Indonesia
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju