Dosen Fakultas Hukum UGM, Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M., Ph.D., hadir dalam Webinar Integrasi Ilmu-Agama (WIIA) Seri Studi Perdamaian dan Keamanan, Rabu (13/08/2025). Dalam ceramahnya yang bertajuk “Jihad Sosial sebagai Tindakan Profetik: Redefinisi Perlawanan di Tengah Ketidakadilan Global,” Fajri mengajak merefleksikan peran kesadaran kolektif dalam melawan kezaliman.
Fajri membuka pemaparan dengan ilustrasi ketidakadilan global yang diibaratkan sebagai puncak gunung es. Menurutnya, akar kezaliman justru tersembunyi di “bongkahan dasar” gunung es itu. Bermula dari hal-hal kecil yang sering kali berasal dari diri kita sendiri. Fenomena ini selaras dengan ciri-ciri akhir zaman, di mana akan terjadi peningkatan kezaliman, permusuhan, dan ketidakadilan yang semakin meluas.
Mengutip hadits Rasulullah ﷺ dalam Musnad Imam Ahmad (Vol. 8, No. 3722), Fajri menjelaskan bahwa bumi akan dipenuhi kezaliman dan permusuhan sebelum akhirnya ditegakkan keseimbangan dan keadilan oleh seorang dari keluarga Nabi. Pesan Rasulullah ini, menurutnya, memberi panduan untuk mengambil sebab-sebab kebaikan dan menjauhi sebab-sebab keburukan. Dalam menghadapi ketidakadilan, Fajri menegaskan bahwa setiap orang dihadapkan pada dua pilihan, ikut memperbesar ketidakadilan atau menjadi bagian dari pembangun keadilan. Secara umum, jihad sosial dapat dilakukan pada setiap bidang atau profesi karena semua bidang memiliki manfaat masing-masing. Manfaat yang besar tersusun dari manfaat-manfaat yang lebih kecil, semua berkontribusi sesuai porsinya. Hal tersebut menjadi bekal untuk membangun keadilan.
“Ketidakadilan global yang masif tidak mungkin terjadi tanpa banyaknya pelaku kezaliman. Begitu pula, keadilan hanya akan terwujud jika diperjuangkan oleh pelaku-pelaku keadilan yang jumlahnya masif,” tegasnya.
Fajri mengajak peserta untuk memulai jihad sosial dari diri sendiri dengan memperbaiki paradigma terhadap ilmu yang digeluti, menentukan pilihan hidup yang berpihak pada nilai keadilan, dan menyadari bahwa kontribusi individu, meski kecil, adalah bagian penting dari bangunan besar keadilan.
Sebagai penutup, ia mengajak hadirin untuk berefleksi dan menegaskan peran masing-masing dalam menghidupkan jihad sosial. Menurutnya, langkah ini bukan hanya bagian dari tanggung jawab sosial, tetapi juga wujud nyata tindakan profetik dalam melawan ketidakadilan global. (Najma Agus Nabila/Editor: Indra Oktafian Hidayat /Foto:YouTube Masjid Kampus UGM)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=cP8SeQVWDjg[/embedyt]