Rektor Universitas Darussalam Gontor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., menyatakan bahwa hegemoni pandangan hidup sekuler telah terjadi di dunia Islam. Dalam ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Ahad (24/3), Prof. Hamid menyebut, hal tersebut berdasarkan pandangan tokoh Islam Malaysia, Syed Naquib Al-Attas.
Prof. Hamid menjelaskan bahwa pada abad ke-12, Islam masuk di Nusantara dengan menawarkan pengetahuan yang sifatnya fikih, seperti cara menyucikan diri. Masyarakat kemudian berkembang, dan mempertanyakan perihal hukum dalam kehidupan sehari-hari seperti hukum menikah, berjualan, dan lainnya – yang hal tersebut masih dalam konsep fikih.
“Fikih pada penerapannya tidak mengubah keyakinan, tetapi sebatas mengubah gaya hidup,” ujarnya dalam ceramah yang mengangkat tajuk “Islamisasi Ilmu: Menyelami Gagasan Syed Naquib Al-Attas dalam Menjawab Problematika Pendidikan di Era Kontemporer” itu.
Lebih lanjut, Prof. Hamid menjelaskan kedatangan kelompok Sufi pada abad ke-14 yang mengajarkan mengenai Tuhan. Ia menyebutkan penjelasan kelompok tersebut: bahwa Tuhan dalam Islam itu wujud, wujud itu ada, dan ada dalam Islam tidak terlihat. Terdapat dua konsep ada yang dapat disaksikan, secara empiris dan non empiris. Prof. Hamid juga memaparkan, ide awal islamisasi dari Syed Naquib Al-Attas merupakan proses bangsa Melayu, yang dulunya menganut paham animisme dan dinamisme berkembang menjadi negara dengan masyarakat beragama Islam dan bergaya hidup Islam.
“Penjelasan mengenai Tuhan akhirnya berkembang menjadi sifat Tuhan, dan bangsa Melayu mengenal Islam dari aspek kehidupan sehari-hari sampai pada filsafatnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam perkembangannya, Islam dihadapkan pada paham-paham Barat seperti sekularisme yang memisahkan persoalan kehidupan sehari-hari dengan hukum Islam. Hal tersebut membawa Al-Attas pada pengertian islamisasi sebagai upaya pembebasan manusia dari paham sekularisme, serta paham-paham tradisional seperti animisme dan dinamisme.
Prof. Hamid menyampaikan gagasan Islamisasi yang dikemukakan oleh Syed Naquib Al-Attas, dengan memperkenalkan Islam pada bangsa Melayu melalui syariah, akidah, dan akhlak sebagai pandangan hidup. Jika dikonversikan, konsep tersebut menjadi “ilmu, iman, dan amal”.
Prof. Hamid menyebut, seharusnya Islam berlaku sebagai way of life atau pandangan hidup. Menurutnya, pandangan hidup adalah keyakinan dasar yang membentuk cara berpikir dan perilaku. (Ariani Eka Putri/Editor: Rama S. Pratama/Foto: Tim Media Masjid Kampus UGM)