Peningkatan mutu pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di tengah problematika aksesibilitasnya telah menjadi perhatian serius, termasuk bagi Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. Menjadi pembicara Ramadan Public Lecture 1444 H di Masjid Kampus UGM, Direktur Utama BPJS Kesehatan ini memaparkan terobosan dan pencapaian pemerintah di ranah penyelenggaraan jaminan sosial masyarakat. “Adakah gotong royong yang berjalan dan negara hadir dirasakan oleh ratusan juta penduduk Indonesia selain program jaminan sosial, terutama JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)?” tanya Ali mengawali ceramahnya pada Ahad (16/4).
Di Masjid Kampus UGM, Dewan Penasihat Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta Ustaz Drs. Muhammad Jazir Asp. mengisi Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1444 H, Ahad (16/4) bakda salat Subuh. Judul yang diusung pagi itu adalah “Arti Penting Ramadan bagi Umat Muslim Indonesia”. Hal ini selaras dengan fakta bahwa kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 terjadi bersamaan dengan bulan Ramadan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. menyampaikan bahwa kehidupan keislaman dan demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cenderung lebih baik. Konteks yang perlu dipahami dalam hal ini ialah terjadinya pergeseran dari otoritariansme ke demokrasi. Demikian seperti tersurat pada ceramah tarawih Ramadhan Public Lecture 1444 H di Masjid Kampus UGM, Sabtu (15/4).
Dalam Surah An-Nahl ayat 74, Allah berfirman bahwa manusia terlahir dengan penglihatan, pendengaran, hati nurani, dan tanpa pengetahuan apapun. Ayat itu, menurut Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., menunjukkan betapa tidak berdayanya manusia ketika baru dilahirkan.
Terkadang kebangkitan Islam hanya dimaknai dengan kemajuan peradaban yang melibatkan cendekiawan muslim saja. Padahal, kebangkitan Islam sejatinya dapat dimulai dari kontribusi kecil dari masing-masing individu muslim. Inilah yang disampaikan oleh Ustaz Talqis Nurdianto, Lc., M.A., Ph.D. di Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1444 H di Masjid Kampus UGM, Jumat (14/4).
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM Nyarwi Ahmad, Ph.D. menjelaskan bahwa ada lima hal yang bisa menumbuhkan sekaligus menghancurkan peradaban dunia. Demikian seperti disampaikan pada Diskusi Panel Ramadan Public Lecture (RPL) 1444 H “Problematika Moral Jagat Media Sosial Indonesia” pada Kamis (13/4) di Masjid Kampus UGM.
Ramadan Public Lecture 1444 H kembali menggelar diskusi panel edisi terakhir pada Kamis (13/4) di Masjid Kampus UGM. Mengangkat tema “Problematika Moral Jagat Media Sosial Indonesia”, diskusi panel ini mengundang pendiri PT Narasi Media Pracaya (Narasi) Najwa Shihab, S.H., LL.M. dan dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM Nyarwi Ahmad, Ph.D. sebagai pembicara. Sebagai moderator adalah dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A.
Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DIY Ustaz Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I, M.A. menjelaskan mengenai garis besar maqasid syariah dalam kehidupan pada Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1444 H pada hari Kamis (13/4) di Masjid Kampus UGM. Beliau menyampaikan ceramah bertajuk “Maqasid Syariah dalam Kehidupan Sehari-hari.”
Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Prof. Dr. Agus Moh. Najib, M.Ag. menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa daerah, dialek, dan agama. Semua perbedaan ini tidak menjadi sangat berarti karena Indonesia adalah negara dengan semboyan bhinneka tunggal ika – yang memiliki makna walau berbeda-beda tetapi tetap satu jua – dan diikat oleh Pancasila. Demikian dipaparkan dalam materi ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1444 H “Rasionalisasi dan Operasionalisasi Pancasila: Dari Realitas Subjektif menuju Realitas Objektif” di Masjid Kampus UGM, Rabu (12/4).
Bertempat di Masjid Kampus UGM, guru besar ilmu politik, politik internasional, dan diplomasi kebudayaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Tulus Warsito, M. Si. memberikan ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1444 H, Selasa (11/4). Dalam awal ceramah bertajuk “Posisi dan Kontribusi Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia di Tengah Ancaman Krisis Global”, beliau menjelaskan bahwa sejak Indonesia merdeka, melaksanakan perdamaian dunia adalah pernyataan (statement) dasar dalam membangun Indonesia. Hal ini dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 “…ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.