Tiga anggota Takmir Muda Masjid Kampus UGM berkesempatan berbagi motivasi dan inspirasi kepada puluhan anggota kerohanian Islam (rohis) SMA/sederajat dari seluruh penjuru Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dalam kegiatan MABAR (Mabit Arek-Arek Rohis se-DIY). Kegiatan yang diselenggarakan Jama’ah Shalahuddin UGM bekerja sama dengan Masjid Kampus UGM dan Forum Rohis se-DIY (FRD) ini diselenggarakan pada Sabtu pagi hingga Ahad pagi (22-23/7), yang mana ketiganya sama-sama mengisi pada hari Sabtu.
Mereka yang menjadi pembicara di kegiatan ini antara lain Koordinator Takmir Muda Masjid Kampus UGM Ir. Yarabisa Yanuar, S.T., IPP., Koordinator Takmir Muda untuk Pusat Kajian Paradigma Profetik Abdullah Arif, S.Fil., M.Phil., dan Koordinator Takmir Muda untuk Divisi Keprotokolan, Humas, dan Jurnalistik Andri Prayitno, S.Fil., M.Phil.
Sesi pertama dalam kegiatan MABAR, yaitu “Pemuda Calon Pemimpin Bangsa”, diisi oleh Andri Prayitno, S.Fil., M.Phil. dan Ir. Yarabisa Yanuar, S.T., IPP., dipandu oleh Zahid Muhammad Bilal dari Takmir Muda Masjid Kampus UGM. Dalam penyampaiannya pada Sabtu pagi itu, Andri mengajak para peserta untuk menjadi pemuda minoritas kreatif (creative minority), dengan mencontoh teladan dari Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya dan melihat realitas pemuda masa kini yang menurutnya dikelilingi oleh berbagai ideologi. Ia juga memberikan resep-resep agar menjadi bagian dari minoritas kreatif, termasuk di antaranya memperbaiki diri. “Tanpa memperbaiki diri, jangan berpikir untuk memperbaiki bangsa. Kenapa? Diri sendiri saja belum bisa diperbaiki, boro-boro memperbaiki bangsa,” katanya.
Sementara itu Yarabisa memaparkan tantangan-tantangan besar yang dialami pemuda saat ini, seperti dunia yang bergerak sedemikian cepat dan budaya yang semakin berkembang. Ia menyebut bahwa peran manusia sebagai khalifah di muka bumi menuntut manusia untuk tidak sekadar menengadahkan tangan, namun harus bertindak menghadapi persoalan dunia dengan orientasi akhirat. Saat ini, peserta yang hadir dinilainya memiliki masa yang tepat untuk mengaktualisasi diri sebagai pemuda muslim, sehingga ia mengajak para peserta menentukan tujuan hidupnya. “Hidup itu memang mengalir, tapi pastikan teman-teman punya usaha untuk menemukan ‘nanti mengalirnya ke mana’,” katanya.
Sesi berikutnya, “Potensi dan Peran Generasi Muda”, secara terpisah diisi oleh Abdullah Arif, S.Fil., M.Phil. dengan dipandu Ketua Jama’ah Shalahuddin UGM 1444 H Indra Oktafian Hidayat. Dalam materinya, Arif menuturkan problem-problem kekinian yang dialami remaja, cara merespon masalah tersebut, serta makna dari hijrah. Ia juga menjelaskan bahwa seringkali permasalahan manusia, termasuk remaja, muncul dari tindakan yang diambil dengan pertimbangan yang salah serta didasari oleh emosi semata baik yang positif atau negatif. “Dalam konteks seumuran kita (remaja), kita harus mulai memasukkan satu variabel di dalam pengambilan keputusan yang kita buat, yaitu moralitas,” katanya.
Kegiatan MABAR kali ini merupakan yang kali pertama diselenggarakan oleh Jama’ah Shalahuddin UGM dan Masjid Kampus UGM, dengan tujuan membantu menguatkan ukhuwah anggota rohis se-DIY. Dalam kesempatan ini, Presiden Mahasiswa BEM KM UGM 2019 Muhammad Atiatul Muqtadir, S.Kg. CNNLP. juga dihadirkan sebagai pembicara dalam sesi Sabtu sore, bertajuk “Peran Pemuda bagi Bangsa”. Kegiatan kemudian berlanjut dengan diskusi kelompok terfokus (FGD) dan outbound di lingkungan kampus UGM pada keesokan harinya. (Rama S. Pratama/Foto: Dokumentasi Panitia MABAR dan Takmir Masjid Kampus UGM)
Saksikan seluruh video pematerian dari kegiatan MABAR di sini:
https://www.youtube.com/playlist?list=PLVI7o-nN85oXU-uumRaedQ3x2t2KUft__