Masjid Kampus UGM kembali menghadirkan Sakinah Pulic Lecture sebagai bagian dari Sakinah Academy pada Ahad (16/11/2025) pukul 19.45 – 21.25 WIB. Kajian ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung pada akun YouTube Masjid Kampus UGM. Sakinah Public Lecture Great Father Session pada Sesi 2 kali ini menghadirkan Erlan Iskandar, S.T., M.Psi. (Pendiri Parenting Kak Erlan Bercerita) sebagai pembicara dengan tema “Menjadi Sahabat bagi Anak dan Istri: Membangun Kedekatan Emosional dalam Keluarga”.
Masjid Kampus UGM
Kajian Kamis Sore kembali digelar di ruang utama Masjid Kampus UGM pada kamis (13/11). Tema kajian kali ini membahas tentang “Thibbun Nabawi dalam Praktik Medis Kontemporer” yang disampaikan oleh Dr. dr. Sagiran, Sp.B(K)KL, M.Kes. yaitu seorang dokter ahli bedah & founder Nur Hidayah Group.
Sempat tertunda, Masjid Kampus UGM mengadakan kembali Webinar Integrasi Ilmu-Agama (WIIA) pada Senin (10/11/2025). Webinar kali ini menghadirkan Prof. Dr. Anggito Abimanyu yang merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan sekaligus Guru Besar Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM. Tema yang diusung ialah “Ekonomi Syariah sebagai Pilar Kemandirian Nasional Menuju Indonesia Emas”.
Pada khutbah Jumat yang dibawakan oleh Muhammad Najib Azca pada penghujung bulan Oktober 2025, secara khusus membicarakan topik yang sangat penting dan relevan dengan situasi hari-hari ini, yakni mengenai pembelaan umat Muslim terhadap saudara-saudaranya di bumi Palestina.
Najib Azca mengingatkan kembali para jamaah salat Jumat mengenai situasi di Palestina sampai detik ini masih mengalami nasib yang sangat buruk dan memprihatinkan. Oleh karena itu, umat Muslim harus melakukan upaya untuk memberikan pembelaan dan dukungan kepada saudara seagama yang sedang mengalami nasib tidak baik.
Masjid Kampus UGM kembali mengadakan Webinar Integrasi Ilmu-Agama, melanjutkan seri Studi Lingkungan Hidup pada Rabu (22/10/2025) melalui Zoom Meeting serta ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube Masjid Kampus UGM. Webinar kali ini mengusung tema “Perargoforestrian dan Investasi Hijau dalam Islam: Dekolonisasi Scentific Foresty untuk Menangani Deforestasi Global” dibersamai oleh Prof. Priyono Suryanto, S.Hut., M.P., Ph.D. (Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM) selaku pembicara.
Pada Sabtu (18/10) di sesi Maskam Public Lecture, R. Agus Sartono sebagai guru besar FEB UGM menegaskan bahwa guru memegang peran sentral sebagai arsitek masa depan dan pilar peradaban bangsa. Agus menyoroti keprihatinannya terhadap kondisi para guru saat ini yang justru masih dihadapkan pada persoalan-persoalan sederhana. Padahal, menurutnya guru memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk karakter manusia yang beradab, dan proses tersebut tidak dapat dipersempit hanya di ruang sekolah formal.
“Guru adalah pembangun karakter, ilmu pengetahuan, dan nilai moral. Pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat. Kalau ditanya siapa itu guru? jawabannya kita semua adalah guru” ujarnya.
Pada Khutbah Jumat yang diselenggarakan pada 10 Oktober 2025 di ruang utama Masjid Kampus UGM, Ir. Ashar Saputra berbicara terkait keseimbangan antara kemajuan dan kesejahteraan dalam pembangunan. Dalam khutbahnya, Ashar mengajak jamaah merenungkan pelajaran dari Surah Al-Baqarah ayat 30, yang berisi dialog antara Allah SWT dan para malaikat tentang penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi.
Pada Kamis, 2 Oktober 2025, Masjid Kampus UGM kembali menggelar Kajian Kamis Sore yang menghadirkan Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. Acara ini diikuti oleh ratusan jamaah yang memenuhi ruang utama masjid. Dengan tema “Ketika Ibadah Bukan Lagi Beban tetapi Kebutuhan”, kajian ini berhasil membuka pandangan baru bagi banyak orang tentang bagaimana memaknai ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Ridwan Saptoto, S.Si., M.A., Psikolog. mengisi Kajian Kamis Sore di Masjid Kampus UGM. Dengan nada tenang namun tegas, ia mengangkat topik yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu “Menuhankan Uang: Hilangnya Marwah Manusia Akibat Materialisme.”
Dalam paparannya, Ridwan mengingatkan bahwa zaman modern menghadirkan bentuk “kesyirikan” baru. Jika dulu manusia menyembah berhala, kini banyak yang justru “menyembah” uang. Fenomena itu, katanya, terlihat jelas di berbagai kasus: mulai dari korupsi kuota haji hingga gaya hidup yang mengukur harga diri dari kendaraan yang dikendarai.
Berangkat dari masalah perhitungan waris yang kompleks, Dr. Ahmad Bunyan Wahib menjelaskan terkait siapa saja yang termasuk kategori ahli waris dan seperti apa bagiannya, kemudian dilanjutkan bagaimana gambaran perhitungan bagian setiap ahli waris. Selain itu, tak lupa beliau juga memberikan beberapa hal yang menjadi penghalang seorang ahli waris tidak dapat menerima bagiannya. Kajian ini ditutup dengan paparan contoh praktik pembagian ahli waris dalam kehidupan nyata.