• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Ramadan Public Lecture
  • Anies Baswedan: Tidak Ada Pembangunan Manusia yang Instan

Anies Baswedan: Tidak Ada Pembangunan Manusia yang Instan

  • Ramadan Public Lecture
  • 4 Maret 2025, 13.13
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

Pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas dan kampus, tetapi juga mencakup lingkungan yang membentuk karakter dan pola pikir individu. Dalam Ramadan Public Lecture (RPL) yang digelar pada Senin, 3 Maret 2025, Anies Baswedan menyampaikan bahwa mahasiswa diibaratkan sebagai bibit yang akan tumbuh subur jika ditanam di lingkungan akademik yang mendukung. Kota Yogyakarta, dengan atmosfer akademiknya yang kuat, menjadi lahan yang subur untuk pertumbuhan intelektual generasi muda.

Dalam pemaparannya, Anies Baswedan menekankan bahwa infrastruktur pendidikan tidak boleh dimaknai sebatas gedung dan fasilitas fisik yang megah. Infrastruktur sejati adalah ruang yang mampu merangsang pemikiran, menumbuhkan imajinasi, serta membentuk karakter mahasiswa agar lebih kreatif, inovatif, dan tangguh. “Jangan hanya membayangkan infrastruktur keras, tapi infrastruktur lunak,” ujarnya.

Melalui pendekatan yang dilakukan dalam program Desak Anies, ditemukan bahwa kualitas pendidikan di kota-kota besar seperti Yogyakarta relatif baik, namun terdapat ketimpangan signifikan di daerah pedesaan dan kepulauan kecil. Fenomena ini menunjukkan bahwa masih banyak wilayah yang tertinggal dalam hal infrastruktur pendidikan. “Ketimpangan infrastruktur kita sangat luar biasa,” ungkapnya.

Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Anies Baswedan menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan tinggi, menurutnya, berperan sebagai eskalator sosial ekonomi yang memungkinkan seseorang untuk naik ke tingkat kehidupan yang lebih baik tanpa harus bersusah payah seperti menaiki tangga secara manual. Analogi ini disambut dengan antusiasme oleh jamaah yang hadir.

Anies Baswedan menyoroti bahwa akses terhadap pendidikan yang berkualitas harus setara bagi semua kalangan. Ia menggambarkan ketimpangan kesempatan pendidikan dengan perumpamaan sebuah jalur pendakian. “Jika jalannya terjal dan berbatu, hanya mereka yang memiliki kekuatan fisik dan sumber daya yang cukup yang dapat mencapai puncak. Namun, jika jalannya rata, maka semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendaki.”

Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa setiap tahunnya terdapat 3,8 juta siswa yang lulus SMA, sementara lulusan SD mencapai 5,5 juta siswa. Hal ini berarti terdapat selisih 1,7 juta siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Jika tren ini terus berlangsung selama satu dekade, maka akan ada sekitar 17 juta anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan menengah atas. Anies Baswedan menegaskan bahwa kondisi ini membentuk struktur pendidikan yang menyerupai piramida, di mana semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin sedikit jumlah peserta didik. “Harus dibereskan dengan infrastruktur pendidikan. Lulus SD sama dengan lulus SMP sama dengan lulus SMA. Kualitas setara dan dapat menumbuhkan jiwa kompetitif dengan bangsa-bangsa lain.”

Menurutnya, tantangan dalam dunia pendidikan harus disikapi dengan keseriusan, karena pendidikan bukan sekadar biaya yang dapat dikurangi, melainkan investasi jangka panjang. Jika pendidikan hanya dipandang sebagai biaya, maka mudah dikurangi. “Tapi pendidikan itu panjang, proses dalam berpolitik, pengambil keputusan inginnya kerja cepat, segera peresmian. Tidak ada yang salah tetapi pembangunan manusia tidak bisa instan,” tegas Anies Baswedan.

Anies Baswedan menekankan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai tahap fundamental dalam membentuk karakter seseorang. Ia menyoroti bahwa kesadaran akan kepemilikan dan nilai kejujuran harus ditanamkan sejak dini, bukan hanya di tingkat pendidikan tinggi. “Sering kali kita temukan bahwa mentalitas korupsi bukan bermula di perguruan tinggi, melainkan dari kurangnya kesadaran sejak usia dini terhadap konsep kepemilikan dan kejujuran.”

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus dimulai dari lingkungan keluarga. Pola asuh yang baik akan membentuk individu yang lebih bertanggung jawab dan memiliki nilai moral yang kuat.

Sebagai pesan penutup, Anies Baswedan mengajak para mahasiswa untuk menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang berdampak luas. Ia menekankan pentingnya berbagi pengalaman dan inspirasi kepada saudara-saudara di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan. (Kyla ‘Aisya Malvalena/Editor: Ismail Abdulmaajid/Foto: Tim Media Masjid Kampus UGM)

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Guru Besar Filsafat UGM: AI dalam Kebijakan Publik Harus Berlandaskan Keadilan
  • Ketua Dewan Guru Besar UGM Ajak Raih Jiwa Muthmainnah Untuk Menjaga Bumi dan Semesta
  • Tenaga Ahli Kementan Jelaskan “Panca Krida Kedaulatan Pangan Nusantara” sebagai Jihad Pertanian
  • Wawan Mas’udi: Solidaritas Sosial sebagai Pondasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Mantan Wakil Ketua KPK: “Masih Ada Harapan” untuk Sistem Hukum Indonesia
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju