Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. menjadi pembicara Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1444 H di Masjid Kampus UGM, Jumat (31/3) bakda salat Subuh. Pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan ceramah dengan tema “Healing With Ramadhan: Seni Pengelolaan Diri.”
Abdul Mu’ti membuka ceramahnya dengan penggalan surah Asy-Syams ayat 7 yang berbunyi “Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-Nya“. Makna yang dapat diambil dari ayat ini, ujarnya, adalah manusia diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang paling sempurna, dengan potensi-potensi yang menjadikannya mulia. Dalam Q.S. Al-Isra ayat 70 disebutkan bahwa Allah memuliakan anak cucu Adam, dan mengangkut mereka di darat dan di laut, dan memberi mereka rezeki dari yang baik-baik, serta melebihkan mereka di atas banyak makhluk yang telah diciptakan dengan kelebihan yang sempurna. “Manusia diciptakan dengan struktur fisik yang sempurna dan diberi potensi (fitrah),” sebut Dr. Abdul Mu’ti.
Beliau menyampaikan lebih lanjut mengenai hal tersebut, yakni adanya empat fitrah manusia. Yang pertama adalah fitrah diniyah (keagamaan), selanjutnya fitrah kecerdasan intelektual, fitrah sosial, dan fitrah seksual. Selain itu, lanjutnya, manusia juga tempatnya salah dan lupa serta memiliki tabiat-tabiat lain. Jika buruk tabiat tersebut, maka manusia bisa menjadi “makhluk paling rendah, lebih dari binatang”, begitu sebaliknya.
Beliau melanjutkan bahwa fitrah yang telah ada dalam diri manusia memunculkan banyak potensi, baik potensi baik yang menguntungkan maupun sebaliknya. Di situlah kontrol diri seorang manusia berperan besar. Terakhir, Abdul Mu’ti mengingatkan bahwa manusia bisa menjadi penghuni neraka jahannam bersama iblis, jika apa-apa yang telah diberikan oleh Allah tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, penting sekali bagi manusia untuk mengontrol emosinya karena, tandasnya, sebaik-baik manusia adalah yang bisa mengendalikan hawa nafsunya. (Hanung Maura W./Editor: Rama S. Pratama/Foto: Andri Prayitno)