Kegiatan Ramadan Public Lecture 1444 H masih berlanjut dengan mengundang Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si sebagai pengisi ceramah tarawih pada Selasa (28/3). Di Ruang Utama Masjid Kampus UGM, rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut memberikan ceramah yang berjudul “Iman dan Pembangunan: Menggugat Dominasi Sekularisme atas Pembangunan”.
Beliau memulai ‘kuliahnya’ dengan menjelaskan konteks yang perlu ada di dalam pembangunan. Nilai-nilai itu sejatinya terkandung di dalam Alquran untuk kemajuan pembangunan. Contohnya dapat dicermati dalam kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dan umatnya yang diberikan nikmat kemerdekaan yang besar setelah lepas dari genggaman Raja Fir’aun, tetapi umatnya tetap mengeluh karena kondisi kehidupan yang serba kekurangan. “Lalu turunlah Surat Ibrahim ayat 7… sebagai peringatan untuk kita yang sudah diberi nikmat kemerdekaan, sehingga kita perlu belajar dari kejadian tersebut, karena kita sebagai ulil albab belajar tidak hanya dari fenomena alam, namun juga dari fenomena sosial” ucap beliau.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) tersebut kemudian melanjutkan bahwa bentuk dari manifestasi rasa syukur adalah melakukan pembangunan. Untuk bisa berada di jalur kemajuan melalui pembangunan, dibutuhkan kerangka etika yang isinya paling tidak berjumlah tujuh nilai. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, berasal dari ayat-ayat suci Alquran sebagai dalil atau dasar.
Nilai-nilai tersebut antara lain berorientasi sebagai seorang pembelajar, berorientasi masa depan, berorientasi waktu dan kualitas kerja, serta berorientasi untuk saling menginspirasi dan berkolaborasi. Nilai lainnya adalah berorientasi integritas, berpikir positif, serta proaktif dan inisiatif. (Fadhila Shafa/Editor:Rama S. Pratama/Foto: Muhammad Iqbal Zaky Hussaini [atas], Hanung Maura [bawah])