Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM, Dr. Sigid Riyanto, S.H., M.Si. memaparkan ceramah tarawihnya di Ramadhan Public Lecture di Masjid Kampus UGM pada Rabu (3/4). Dalam ceramah bertajuk “Pentingnya Kesadaran Praperadilan Dalam Meningkatkan Integritas Hukum Bagi Masyarakat Indonesia”, Sigid menyampaikan bahwa hukum itu pahit, tapi itulah bunyinya.
Sigid menekankan bahwa hukum dunia adalah hukum dengan sarana yang amat terbatas karena tidak bisa mengatur yang ada di dalam batin setiap manusia, yang hanya diketahui dirinya dan Tuhan. Hukum terkadang dipermainkan oleh penguasa dan yang mempunyai kuasa. Menurutnya, hukum dapat dikatakan baik ketika pengadil tidak membutuhkan dunia.
Lebih lanjut, Sigid menjelaskan mengenai QS. Al-An’am ayat 120 mengenai keadilan hakiki yang akan diperoleh juru pengadil ketika mengambil keputusan. Menurutnya, hukum selalu dipengaruhi dua hal yaitu saat formulasi atau pembentukan.
“Ke depan harus ada perubahan yang radikal. Pertama, jangan sampai tidak ada batasnya dalam hukum. Kedua, harus ada seleksi, rakyat jangan dilatih dengan money politics (politik uang),” paparnya.
Menurutnya, hukum dipengaruhi pelaksana atau struktur hukumnya. Hukum juga dipengaruhi oleh budaya hukum.
“Kalau kita bicara mengenai praperadilan itu adalah suatu lembaga yang ada di pengadilan berfungsi mengontrol pelaksanaan penegak hukum dalam rangka penangkapan atau penyitaan dan penetapan tersangka,” ujarnya.
Terakhir, Sigid menjelaskan upaya pra-peradilan masyarakat untuk mendapat keadilan atas tindakan yang dilakukan penegak hukum dapat berupa penangkapan, penahanan, perampasan, atau penyitaan. Dalam proses penangkapan harus ada beberapa parameter yang terpenuhi seperti surat penangkapan, disertai alasan berupa pelanggaran atau kejahatan yang dilihat dari sisi perbuatannya, surat harus disampaikan atau ditembuskan ke keluarganya untuk kepentingan pembelaan.
“Harus ada izin ketua pengadilan untuk melakukan penyitaan. Barang yang disita harus berkaitan dengan pra pidana. Jika barang diambil semua tidak diperbolehkan,” katanya saat ceramah. (Firdha Fadhilah/Rama S./Dok: Tim Media Masjid Kampus UGM)