• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Akad Nikah
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Ramadan Public Lecture
  • Najwa Shihab: Generasi Z, Jangan Terjebak dalam Hoaks dan Propaganda!

Najwa Shihab: Generasi Z, Jangan Terjebak dalam Hoaks dan Propaganda!

  • Ramadan Public Lecture
  • 8 April 2024, 16.38
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

Pendiri PT Narasi Media Pracaya, Najwa Shihab, S.H., LL.M. pada Senin (1/4) mengingatkan Generasi Z untuk waspada terhadap hoaks dan propaganda, dalam diskusi publik Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM. Najwa menekankan bahwa informasi yang terlalu sensasional dan dipaksakan seharusnya dipertanyakan.

Najwa menyebutkan bahwa tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di ASEAN hanya mencapai 62%, sementara negara-negara lain di ASEAN memiliki rata-rata literasi digital sebesar 70%. Ia melanjutkan dengan menyampaikan temuan riset kolaboratif yang dilakukan oleh Deakin University Australia dengan UGM terkait tingkat kemampuan Gen Z dalam menilai hoaks.

Najwa menerangkan bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan dua metode, yang menilai tingkat kepercayaan mereka pada sumber informasi, dan kemampuan mereka membedakan antara fakta dan propaganda. Ia menyebutkan tingkat kemampuan Generasi Z, khususnya di Indonesia, menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menilai hoaks.

“Sebagian besar Generasi Z cenderung percaya pada sumber informasi yang otoritatif, seperti pemerintah atau pemangku kebijakan… Harapannya, bahwa sumber informasi otoritatif dapat menyampaikan yang fakta,” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa sebagian besar Generasi Z (83%) tidak bisa membedakan informasi fakta dan hoaks. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan Generasi Z yang hanya membaca judul tanpa memverifikasi informasi yang mereka terima. Lebih lanjut, Najwa menyampaikan survei serupa yang dilakukan oleh Stanford University, yang juga menggambarkan Generasi Z bahkan tidak bisa membedakan antara iklan dan berita, serta fakta dan opini.

“Literasi digital adalah kemampuan kita untuk dapat mengolah, menganalisa, dan mencerna informasi secara kritis” ujar Najwa dalam diskusi yang mengangkat tajuk “Pemuda dan Kesadaran Literasi Digital” itu.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa terdapat empat ukuran yang dijadikan nilai dalam literasi digital; yaitu kemampuan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Najwa juga memaparkan data, yang menunjukkan 3 dari 10 orang merasa hidupnya frustasi dan lebih mudah depresi karena berselancar di dunia maya. 

Najwa menyampaikan bahwa saat ini merupakan era di mana siapa saja dapat menjadi corong informasi dan menyampaikan opini. Terlebih Generasi Z yang lahir di tengah berita, dan saat ini mengalami banjir informasi. Ia menegaskan bahwa Generasi Z harus memiliki kemampuan bawaan (default) untuk optimis dan idealis di era digital dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan saat ini. 

“Generasi Z perlu skeptis, apa pun informasi yang diterima harus dipertanyakan, kemudian dikomparasikan,” ujar Najwa.

Menutup ceramah tarawih, Najwa mengajak Generasi Z untuk lebih berani dalam menyikapi informasi yang hoaks, dan memiliki sikap yang tegas dalam menyikapi propaganda dengan cara meromantisasi budaya literasi. Ia percaya, orang yang suka membaca dan tinggi literasi tidak akan mudah menghakimi dan mengambil kesimpulan. (Ariani Eka Putri/Rama S./Dok: Tim Media Masjid Kampus UGM)

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Alfath Indonesia Jelaskan Fenomena Kesepian Dapat Lahir dari Relasi Sosial-Politik Warga dengan Negara
  • Ridwan Wicaksono: AI Bukan Ancaman, Namun Jalan Kemaslahatan Umat
  • Dokter Residen RSUP Dr. Sardjito: Jangan Cuek, Peran Suami Menentukan Kesehatan Ibu dan Janin
  • Hempri Suyatna: Fenomena Kabur Aja Dulu Harus Dibaca Sebagai Kritik Sosial
  • Hakimul Ikhwan Tegaskan Nilai-Nilai Kenabian Sebagai Soft Power Perdamaian
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju