Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI 2013-2015 Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H. memberikan pemaparan di Masjid Kampus UGM pada Rabu (5/4). Dalam ceramah bertajuk “Mahkamah Konstitusi Dulu, Kini, dan Nanti: Merekonstruksi Negara Taat Konstitusi” itu, beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang menganut sistem konstitusional. Sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh para bapak bangsa (founding fathers), bahwasannya Indonesia diselenggarakan dengan konstitusi dan hukum, bukan negara yang berdasarkan kekuasaan belaka.
Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM Dr. Abdul Gaffar Karim, M.A. menjelaskan makna politik yang sebenarnya. Menurutnya, politik bukan hanya semata-mata saat pemilu saja, namun lebih mengenai suatu kekuasaan dan siapa yang menguasai sumber daya yang ada. Demikian seperti dijelaskan melalui ceramah Ramadan Public Lecture 1444 H yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM saat hendak tarawih Selasa (4/4) lalu.
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keistimewaan. Di bulan yang suci ini kita dilatih berbagai hal yang sekiranya tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya, salah satunya adalah melatih diri untuk untuk membangun semangat jihad dan persatuan. Hal ini yang diulas Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag. pada kesempatan Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1444 H, Selasa (4/4) di Masjid Kampus UGM dalam tatanan tema “Ramadan sebagai Bulan Jihad dan Persatuan”.
Dalam ceramah tarawih Ramadhan Public Lecture (RPL) pada Senin (3/4) di Masjid Kampus UGM, Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) Dr. Tiar Anwar Bachtiar memaparkan mengenai sekelompok kecil orang yang menjadi inti dari sebuah peradaban. Kelompok ini biasa disebut creative minority (minoritas kreatif). “Yang menjadikan bangun dan berdirinya sebuah peradaban, tidak ditentukan dari banyak tidaknya orang yang menjadi partisipan, tetapi dari kekonsistensian sebuah kelompok kecil atau creative minority,” sebutnya.
Keberadaan partai politik sebagai instrumen demokrasi di Indonesia sangatlah krusial sekaligus problematik. Dua sisi partai politik inilah yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Prof. Dr. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. ketika menjadi pembicara Ramadan Public Lecture (RPL) pada Minggu (2/4) di Masjid Kampus UGM.
Dalam ceramah tarawih Ramadan Public Lecture pada Sabtu (01/04) di Masjid Kampus UGM, Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. membedah seberapa penting farmasi dalam negeri. “Perang yang paling berat bukanlah perang melawan bencana alam, bukan perang manusia melawan manusia, melainkan memerangi penyakit,” katanya.
Alquran adalah kitab penyempurna. Seluruh semesta dan isinya telah disebutkan di dalamnya. Hal ini dijelaskan oleh penulis buku Nalar Ayat-ayat Semesta Prof. Drs. Agus Purwanto, M.Si, M.Sc, D.Sc. pada hari Sabtu, (1/4) di Masjid Kampus UGM dalam kegiatan Mimbar Subuh bertema “Alquran dan Alam Semesta”.
Sejak dahulu, peradaban selalu muncul di suatu wilayah dan pasti menyisakan peninggalan. Peradaban sendiri erat kaitannya dengan kebudayaan dan kemajuan pembangunan atau industri. Demikian disampaikan oleh Dr. H. Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 dalam ceramah Ramadan Public Lecture bertajuk “Islam dan Harmonisasi Peradaban Dunia” di Masjid Kampus UGM, Jumat (31/3).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. menjadi pembicara Mimbar Subuh Ramadan Public Lecture 1444 H di Masjid Kampus UGM, Jumat (31/3) bakda salat Subuh. Pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan ceramah dengan tema “Healing With Ramadhan: Seni Pengelolaan Diri.”
Salah satu pondasi penting dalam sebuah kepemimpinan adalah sifat cerdas, atau fatanah. Maka dari itu setiap pemimpin diharapkan memiliki sifat ini. Melalui Ramadan Public Lecture (RPL) 1444 H hari kesembilan pada Kamis (30/3) di Masjid Kampus UGM, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. menjelaskannya dalam balutan tema “Konsep Kepemimpinan yang Fatanah”.