Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSIST), Dr. Henri Shalahuddin, M.IRKH., hadir sebagai pembicara dalam Ramadan Public Lecture (RPL) di Masjid Kampus UGM, pada Sabtu (8/3/2025). Dalam ceramah bertajuk “Kekerasan dalam Rumah Tangga: Bagaimana Islam Memberikan Jaminan Perlindungan Perempuan dan Anak”, Henri Shalahuddin mengajak audiens untuk meninjau ulang konsep Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dalam perspektif Islam. Beliau juga menekankan pentingnya membangun keluarga yang harmonis sebagai upaya pencegahan.
Ramadan Public Lecture
Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Drs. Muhammad Jazir ASP, membuka kajian Mimbar Subuh dengan menyitir sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa yang salat subuh dengan berjamaah di masjid, seakan-akan ia telah salat semalam penuh.” Beliau juga mengutip sabda Rasulullah saw lainnya: “Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan mengerjakan amalan yang sunah baginya maka seperti mengerjakan amalan yang wajib dan yang mengamalkan amalan yang wajib di bulan Ramadan itu maka dia seperti 70 kali mengerjakan amalan di bulan sebelumnya.”
Tepat pada sepekan berjalannya Ramadan (7/03/2025), Masjid Kampus UGM kembali menghadirkan Ramadan Public Lecture (RPL) dengan mengusung tema “Penyiapan Talenta dan Kebijakan untuk Ketahanan Teknologi Digital”. Pada kesempatan ini, Ajar Edi, selaku Ketua Kagama Artificial Intelligence (Kagama AI) sekaligus Senior Vice President – Head of Government Affairs PT Indosat Tbk., memaparkan kuliah umum terkait perkembangan teknologi saat ini, terutama dengan kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang tengah menjamur.
Pengasuh Pondok Pesantren Darush Shalihat, Drs. Syatori Abdurrauf, menegaskan bahwa kebersihan hati merupakan pondasi utama dalam menuntut ilmu, baik untuk keberhasilan di dunia maupun di akhirat. Menurutnya, hati yang bersih menjadi penentu apakah ilmu yang dipelajari akan membawa manfaat atau justru sia-sia.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY, Dr. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. menjelaskan, bangsa Indonesia patut bersyukur atas kondisi negara Indonesia yang tentram meski dihiasi berbagai perbedaan. Dalam situasi global yang kerap diwarnai konflik identitas, masyarakat Indonesia justru mampu menjalankan ibadah secara aman dan damai. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan kedewasaan beragama, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen negara dalam melindungi hak warganya.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023, Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. mengisi Ramadan Public Lecture (RPL) di masjid Kampus UGM, Rabu, 5 Maret 2025. Dalam ceramahnya, Ganjar membandingkan corak pemerintahan daerah dengan pemerintahan pusat, yang menurutnya tidak harus selalu sama meski harus selaras.
“Apakah daerah harus selalu sama dengan pusat? Apakah visi misi daerah harus sama dengan pusat?”, kata Ganjar bertanya.
Pentingnya peran para Nabi dan Rasul dalam membentuk serta mengubah peradaban menjadi sorotan utama dalam kajian Mimbar Subuh pada hari ke-5 Ramadan, Rabu, 5 Maret 2025. Kajian ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., dengan tema “Membangun Masyarakat Muslim yang Cerdas dan Berakhlak Mulia di Dunia Maya”.
Rintik hujan yang menyapu kawasan Masjid Kampus UGM, tidak melunturkan semangat jemaah untuk hadir dalam kajian Ramadan Public Lecture (RPL) pada Selasa, 4 Maret 2025. Pada hari keempat di bulan Ramadan ini, RPL mendatangkan K.H. Mahbub Maafi selaku Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU sebagai pembicara. Dalam ceramah singkatnya, Mahbub Maafi membawakan ceramah dengan judul “Ramadan sebagai Momentum Pengembangan Teknik Pengendalian Diri Menuju Pribadi Insan Kamil”.
Pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas dan kampus, tetapi juga mencakup lingkungan yang membentuk karakter dan pola pikir individu. Dalam Ramadan Public Lecture (RPL) yang digelar pada Senin, 3 Maret 2025, Anies Baswedan menyampaikan bahwa mahasiswa diibaratkan sebagai bibit yang akan tumbuh subur jika ditanam di lingkungan akademik yang mendukung. Kota Yogyakarta, dengan atmosfer akademiknya yang kuat, menjadi lahan yang subur untuk pertumbuhan intelektual generasi muda.
Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muslim Indonesia (MIUMI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ustaz Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A. menjelaskan bahwa wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad – shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah perintah untuk membaca. Hal ini sebagaimana terdapat dalam lima ayat pertama Surah Al-‘Alaq yang mengandung pesan mendalam tentang ilmu dan perintah membaca.