Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM), Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, dalam ceramah tarawih Ramadan Public Lecture yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Sabtu (16/03) menyoroti kemunduran demokrasi di Indonesia. Menurutnya, terdapat tiga pangkal muasal yang menyebabkan kacaunya nalar publik dan kompas moral belakangan ini. Alfath juga menjelaskan bagaimana cara memulihkan nalar publik dan kompas moral kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mengajak untuk kritis demi masa depan kemanusiaan.
Pada Mimbar Subuh yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM pada Sabtu (16/3), Guru Besar FMIPA UGM, Prof. Dr. Chairil Anwar menyampaikan bahwa bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Salah satu di antaranya adalah diturunkannya Alquran. Lebih lanjut, Prof. Anwar mengutip surah Al-Baqarah ayat 185 yang menjelaskan bahwa pada bulan suci Ramadan Allah ta’ala menurunkan Alquranul Karim.
Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Ir. Yuris Tiyanto, M.M. mengajak jama’ah untuk berefleksi kembali kepada Alquran untuk mengatasi masalah darurat pangan di Indonesia. Salah satu refleksi yang dianjurkan oleh beliau adalah dengan menerapkan konsep Nabi Yusuf dengan sistem pertanian 7 tahun kering dan 7 tahun basah. Berkaca dari konsep tersebut, Yuris menilai perlunya masyarakat mempelajari teknologi produksi dan teknologi benih.
Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D. berbicara tentang makna kecintaan kepada Allah ta’ala dalam ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Kamis (14/03). Dalam ceramah berjudul “Cinta KepadaNya sebagai Manifestasi Taqwa” itu, Arief menegaskan bahwa cinta itu tidak bermain pada akal, namun cinta itu menggunakan hati.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Sleman, Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. menyampaikan ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H, Rabu (13/3) di Masjid Kampus UGM. Dalam ceramah bertajuk “Sinergitas Pajak dan Zakat Dalam Strategi Pembangunan Ekonomi Negara” itu, ia berbicara tentang sinergi antara zakat dan pajak, yang mana keduanya berbeda dalam dasar hukum, sifat kewajibannya dan jenis kadarnya.
Dewan Penasihat Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustaz Muhammad Jazir ASP, dalam Mimbar Subuh yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Rabu (13/03) memaparkan kajian bertajuk “Optimalisasi Masjid Sebagai Poros Pembangunan Masyarakat Islam”. Dalam ceramah tersebut, Ustaz Jazir menjelaskan peran masjid kampus memprakarsai perubahan revolusioner yang terjadi hingga membentuk masyarakat Islam di Indonesia pada hari ini. Menurutnya, terdapat beberapa perubahan revolusioner yang terjadi secara garis besar.
Imam Besar Masjid Kampus UGM, Dr. Muhammad Nur, M.Ag menekankan perlunya memperluas kampus di luar ruang fisik untuk mengakomodasi tiga potensi dasar manusia: inderawi, rasional, dan hati nurani untuk mendukung terciptanya lingkungan kampus madani. Hal ini disampaikan beliau dalam ceramah tarawihnya Masjid Kampus UGM Public Lecture (MPL) Selasa (12/03) di Masjid Kampus UGM dengan tema “Mewujudkan Kampus Madani Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an”. Wacana ini menyoroti tantangan sosial yang dihadapi oleh kampus-kampus saat ini, termasuk kurangnya ruang untuk berdebat dan sikap apatis mahasiswa terhadap ajaran akademis pasca pemilu.
Direktur Utama PT Lintas Global Wisata, Dr. Hepi Andi Bastono, M.A., M.Pd.I., dalam ceramah subuh yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Selasa (12/03), menyoroti peran kewirausahaan sebagai pendorong utama kemajuan sebuah bangsa. Menurutnya, kunci untuk mencapai kemajuan peradaban adalah dengan memiliki antara empat hingga tujuh persen dari populasi sebagai pengusaha.
Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Dr. Rizal Mustansyir, M.Hum menyampaikan ceramah tarawih Ramadhan Public Lecture di Masjid Kampus UGM, Selasa (11/3). Dalam ceramahnya yang bertajuk “Pembangunan Islam Pasca-Positivisme”, Dr. Rizal yang juga merupakan Dosen Fakultas Filsafat UGM ini menjelaskan bahwa positivisme lahir dalam pergulatan antara agama dan ilmu pengetahuan saat itu.
Dai asal Yogyakarta, Ustaz Salim A. Fillah berbicara tentang buku sastra sejarah Jawa legendaris, Babad Tanah Jawi, pada ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Ahad (10/03). Ustaz Salim mencatat, aspek yang paling menarik dari sejarah penulisan Babad Tanah Jawi adalah penyebutan babad untuk suatu penulisan oleh orang Jawa pasca tradisi Islam. Orang Jawa pada masa itu menggunakan diksi babad untuk menggambarkan berdirinya suatu peradaban baru yakni peradaban Islam.