Kajian Kamis sore, 9 Oktober 2025, menghadirkan tokoh Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D., Psikolog. Kajian yang diadakan di Ruang Utama Masjid Kampus UGM mengangkat tema psikologi islam, lebih tepatnya “Akhlak sebagai Fondasi Kesehatan Mental dan Spiritualitas Mahasiswa,” yang dihadiri oleh jamaah dari UGM maupun luar UGM.
Webinar bertajuk Transformasi Paradigma Ekologis: Integrasi Ilmu dan Spiritualitas dalam Merespons Perubahan Iklim dan Krisis Air digelar pada Rabu (8/10) secara daring melalui kanal YouTube Masjid Kampus UGM. Acara ini merupakan bagian dari seri Webinar Integrasi Ilmu Agama Seri Studi Lingkungan Hidup. Sesi kali ini menghadirkan Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., Dekan Sekolah Vokasi UGM.
Pada Selasa, 7 Oktober 2025, Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada kembali menjadi ruang perjumpaan antara ilmu dan kemanusiaan. Dalam suasana yang teduh menjelang senja, ratusan jamaah memenuhi ruang utama untuk mengikuti kajian bertajuk “Pembangunan Gaza Kembali di Antara Perang dan Damai: Sebuah Kajian Futurologi” bersama Prof. Dr. Siti Muti’ah Setiawati, M.A., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM sekaligus tokoh yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan global. Melalui pendekatan futurologi, Prof. Muti’ah mengajak para jamaah untuk tidak hanya memahami tragedi Gaza sebagai konflik politik atau militer, tetapi sebagai potret luka kemanusiaan yang menuntut refleksi spiritual dan moral dari dunia.
Masjid Kampus UGM kembali menggelar Sakinah Academy sebagai salah satu kajian rutin yang dilaksanakan setiap Senin sore di Ruang Utama Masjid Kampus UGM. Sakinah Academy (6/10/2025) kali ini mengusung tema “Strategi Mengelola Konflik dalam Keluarga agar Tidak Menjadi Trauma Anak” yang dibersamai oleh Zahra Frida Intani, S.Psi., M.Psi., Psikolog. sebagai pembicara. Tidak sendirian, beliau ditemani oleh suaminya, Rakhman Satrio Wicaksono, S.Psi. yang merupakan Co-Founder Hikma Internasional Boarding School.
Di era yang serba digital saat ini, banyak anak muda khususnya Gen Z lebih memilih media sosial atau teman sebaya untuk dijadikan tempat nyaman mencurahkan isi hati dibanding berbicara dari hati ke hati dengan orang tua. Gen Z sendiri dikenal sebagai generasi digital atau generasi yang erat dengan teknologi (digital native). Mereka lahir di era ponsel pintar, tumbuh bersama dengan kecanggihan teknologi komputer, dan memiliki keterbukaan akan akses internet yang lebih mudah dibandingkan dengan generasi terdahulu.
Pada khutbah Jumat, 3 Oktober 2025, Dr. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. membawakan tema “Sunnah-Sunnah Nabi dalam Politik dan Kekuasaan”. Pesan-pesan yang disampaikan menggugah kesadaran bahwa sunnah Nabi Muhammad ﷺ tidak hanya sebatas persoalan ibadah ritual, tetapi juga mencakup tata kelola kekuasaan, kepemimpinan, dan pelayanan kepada umat.
Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si menegaskan bahwa krisis ekologi kontemporer memerlukan solusi yang melampaui batas-batas disiplin ilmu. Presentasi ini berfokus pada integrasi mendalam antara perspektif ilmiah yang didasarkan pada data, dengan perspektif spiritualitas yang memberikan landasan etika dan moral. Djati Mardiatno menekankan bahwa krisis ekologi saat ini merupakan cerminan nyata dari kegagalan manusia dalam menyeimbangkan kemajuan peradaban dengan tanggung jawab ekologis.
Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., mengupas tuntas rahasia di balik nafkah yang berkah. Menurutnya, besaran pendapatan bukanlah satu-satunya penentu, sebab ada orang-orang yang “memang gak bakat dapat berkah” karena karakternya. Hal itu disampaikannya dalam Kajian Sakinah Academy pada Senin, 29 September 2025 dengan tema “Mengubah yang Kecil menjadi Besar: Sebuah Hikmah tentang Nafkah dan Berkah” di Lantai 1 Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada.
Media Wahyudi Askar, S.I.P., M.Sc., Ph.D., memaparkan analisis tajam mengenai jurang ketimpangan ekonomi dan dampaknya terhadap stabilitas sosial-politik di Indonesia.
Dalam presentasinya dalam acara Maskam Public Lecture yang berjudul “Dari Pati ke Republik: Dialektika Harapan dan Keputusasaan Sipil”, Media Askar menyoroti lonjakan kekayaan kelompok ultra-kaya yang meningkat drastis dalam enam tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa pada 2025, lebih dari 60 persen total kekayaan nasional terkonsentrasi pada sektor ekstraktif. Sementara itu, beban pajak justru lebih banyak dipikul oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Sastrawan sekaligus sosiolog, Okky Madasari, Ph.D. hadir dalam Maskam Public Lecture bertajuk “Dari Pati ke Republik: Dialektika Harapan dan Keputusasaan Sipil” pada Sabtu (27/9). Dalam pemaparannya, Okky menyoroti bagaimana peristiwa Pati bukan hanya menjadi kasus lokal, melainkan juga melahirkan solidaritas publik lintas daerah hingga lintas negara.
Menurut Okky, gelombang protes yang awalnya dipicu oleh kenaikan PBB dan kesulitan ekonomi masyarakat kemudian berkembang menjadi letupan kemarahan kolektif terhadap berbagai kebijakan pemerintah, termasuk rencana kenaikan gaji DPR RI. “Pati bukan lagi peristiwa Pati saja, tapi telah berhasil membangun keberanian rakyat untuk melawan, mempertanyakan, dan bergerak bersama,” tegasnya.