• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Akad Nikah
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Ibadah dan Kajian Islam
  • Hempri Suyatna: Fenomena Kabur Aja Dulu Harus Dibaca Sebagai Kritik Sosial

Hempri Suyatna: Fenomena Kabur Aja Dulu Harus Dibaca Sebagai Kritik Sosial

  • Ibadah dan Kajian Islam
  • 22 Agustus 2025, 09.25
  • Oleh: indraoktafian97
  • 0

Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si hadir sebagai narasumber pada Kajian Kamis Sore di Masjid Kampus UGM (21/8). Ia membedah fenomena “kabur aja dulu” yang ramai di awal 2025. Menurutnya, ungkapan itu muncul sebagai ekspresi kekecewaan generasi muda terhadap sulitnya mencari pekerjaan, mahalnya biaya hidup, dan ketidakpastian ekonomi.

“Banyak yang akhirnya berpikir peluang di luar negeri lebih menjanjikan. Ini bukan sekadar lemah mental, tapi juga bentuk strategi bertahan hidup,” ujarnya.

Hempri menyoroti gelombang PHK massal di berbagai sektor yang menurunkan daya beli masyarakat. Fenomena “rojali” (rombongan jarang beli) dan “rohana” (rombongan hanya nanya) menjadi gambaran nyata. Data terbaru menunjukkan kemiskinan desa masih 11%, sementara kemiskinan kota naik dari 6,2% ke 6,7%. Angka pengangguran resmi 7,2 juta jiwa, namun jika dihitung terselubung bisa mencapai 15 juta.

Selain faktor ekonomi, budaya inferior dan konsumtif juga memperparah keadaan. “Kita lebih bangga pada produk luar negeri, sementara inovasi lokal sering berhenti di prototipe,” jelasnya.

Hempri menilai negara belum konsisten menangani persoalan struktural. Program sering berganti setiap ada pergantian kepala daerah, penanganan anak jalanan masih lemah, sementara politik lebih dominan menjelang pemilu. Ia juga menyinggung budaya mistis menjelang ujian serta budaya selebriti yang menanamkan pola hidup konsumtif.

Sebagai perbandingan, ia menyebut fenomena di Tiongkok, di mana generasi muda memilih tidak membeli rumah sebagai bentuk protes terhadap kapitalisme.

Baca juga: Hakimul Ikhwan Tegaskan Nilai-Nilai Kenabian Sebagai Soft Power Perdamaian

Menanggapi pertanyaan soal kelas menengah yang memperpanjang studi demi menghindari tekanan sosial, Hempri menjelaskan, “Standar kapitalistik seperti ditanya kerja di mana, gaji berapa, atau rumahnya di mana sering jadi beban. Akhirnya banyak menunda. Padahal jalur wirausaha juga penting untuk bangsa.”

Ia menutup dengan penekanan pada nilai agama, disiplin, dan optimisme. “Fenomena kabur aja dulu jangan hanya dimaknai kelemahan mental. Ini juga tanda keberanian mencari peluang baru. Namun kita tetap harus membangun dari dalam negeri,” pungkasnya. ( Asma’ Nur Athifah / Editor: Indra Oktafian Hidayat / Foto: YouTube Masjid Kampus UGM )

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=wk2Hy6WCMKs[/embedyt]


Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Fatma Amalia Ulas Dampak Hukum Perkawinan Tanpa Akta terhadap Harta dan Nasab
  • Erlan Iskandar Kritisi Menurunnya Kualitas Relasi Emosional dalam Keluarga
  • Rudy Wiratama: Masyarakat Jawa Kini Sedang Mengalami ‘Pangling’
  • Dokter Sagiran: Tidak Semua Penyakit Dapat Dijelaskan Secara Medis
  • Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Ungkap Cara Islam Menjawab Krisis Pangan Global
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY