• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Diskusi Paradigma Profetik
  • Webinar “Islam and Biology: Exploring the Intersection of Faith and Life’s Origin”

Webinar “Islam and Biology: Exploring the Intersection of Faith and Life’s Origin”

  • Diskusi Paradigma Profetik
  • 24 Desember 2024, 09.41
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

Rabu, 11 Desember 2024 — Webinar serial Integrasi Ilmu-Agama sesi kedua bertajuk “Islam and Biology: Exploring the Intersection of Faith and Life’s Origin” sukses diselenggarakan secara daring melalui Zoom. Acara ini menghadirkan Dr. Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D., Ketua Program Sarjana Prodi Biologi UGM, sebagai narasumber. Dimulai pukul 15.30 WIB, webinar ini menarik perhatian peserta dari berbagai latar belakang untuk mendalami keterkaitan antara Islam dan biologi dalam menjawab pertanyaan fundamental tentang asal-usul kehidupan.

Mengupas Teori Asal-Usul Kehidupan

Dr. Sukirno membuka webinat dengan memaparkan berbagai teori ilmiah mengenai asal-usul kehidupan, diantaranya adalah Abiogenesis, yang menyatakan bahwa kehidupan dapat muncul dari materi tak hidup melalui proses alami, dan Biogenesis, yang menegaskan bahwa kehidupan hanya dapat berasal dari kehidupan lain, sebagaimana dibuktikan melalui eksperimen Francesco Redi. Ia juga menguraikan teori Evolusi Kimia karya Harold Urey dan koleganya, yang menjelaskan pembentukan molekul organik sederhana sebagai dasar kehidupan, serta hipotesis Panspermia, yang berpendapat bahwa kehidupan tersebar di alam semesta melalui meteorit atau komet. Selain itu, ia membahas konsep penciptaan yang berakar pada narasi agama dan tradisi spiritual, yang menawarkan perspektif tujuan di balik keberadaan kehidupan.

Berbagai teori ini, jelas Dr. Sukirno, memberikan landasan ilmiah dalam memahami mekanisme awal kehidupan. Namun, setiap teori juga membuka ruang untuk refleksi filosofis tentang asal-usul dan tujuan kehidupan, terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai spiritual. Melalui pembahasan ini, peserta diajak untuk merenungkan hubungan antara sains dan agama dalam memahami eksistensi kehidupan secara holistik.

Penciptaan Menurut Perspektif Islam

Dr. Sukirno menggarisbawahi bahwa Islam memberikan landasan spiritual dalam memahami kehidupan. Al-Qur’an mengajarkan bahwa seluruh bentuk kehidupan berasal dari air (QS Al-Anbiya: 30) dan manusia pertama, Adam, diciptakan dari tanah liat (QS Al-Mu’minun: 12-14). Proses penciptaan manusia dalam Islam menggambarkan asal-usul ilahi serta nilai dan tujuan yang melekat pada kehidupan manusia.

Beliau menekankan bahwa Islam melihat makhluk hidup sebagai bukti kekuasaan Allah, di mana keragaman kehidupan mencerminkan keharmonisan yang dijaga oleh kebijaksanaan ilahi. Selain itu, pandangan Islam mengenai tanggung jawab manusia untuk menjaga keseimbangan alam memberikan dasar spiritual yang penting dalam isu-isu ekologi dan keberlanjutan.

Harmoni Islam dan Biologi

Webinar ini menegaskan bahwa Islam dan biologi bukanlah dua entitas yang bertentangan, melainkan dapat saling melengkapi. Jika teori ilmiah menyoroti mekanisme biologis seperti evolusi, Islam menekankan peran ilahi dalam menciptakan kehidupan. Harmoni ini mendorong pendekatan yang lebih holistik dalam memahami asal-usul kehidupan, baik dari perspektif agama maupun sains.

Di akhir sesi, Dr. Sukirno Dr. Sukirno mengutip QS Az-Zariyat: 56, yang menegaskan tujuan utama penciptaan manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Ia juga menyoroti bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral yang besar, baik terhadap sesama maupun lingkungan, yang menjadi refleksi nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Webinar ini memberikan wawasan baru mengenai hubungan sains dan agama dalam menjelaskan asal-usul kehidupan. Dengan pendekatan ilmiah dan spiritual yang saling melengkapi, webinar ini mendorong dialog yang konstruktif dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan pemahaman ilmiah, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi multidisiplin untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang eksistensi manusia dan kehidupan. (Prasetyo Edi Pamungkas/Media IT: Julian Rizki Azis)

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Guru Besar Filsafat UGM: AI dalam Kebijakan Publik Harus Berlandaskan Keadilan
  • Ketua Dewan Guru Besar UGM Ajak Raih Jiwa Muthmainnah Untuk Menjaga Bumi dan Semesta
  • Tenaga Ahli Kementan Jelaskan “Panca Krida Kedaulatan Pangan Nusantara” sebagai Jihad Pertanian
  • Wawan Mas’udi: Solidaritas Sosial sebagai Pondasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Mantan Wakil Ketua KPK: “Masih Ada Harapan” untuk Sistem Hukum Indonesia
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju