Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Dr. Wenty Marina Minza, M.A. menyebut bahwa meski pengalaman setiap individu bersifat unik, pemaknaan terhadap pengalaman tersebut tidak sepenuhnya bersifat unik. Hal ini, menurutnya, terjadi karena pemaknaan dibangun sebagai bagian dari budaya. Demikian seperti disampaikan dalam Women Institute Indonesia (WII) Seri Perempuan dan Budaya sesi keenam di Ruang Utama Masjid Kampus UGM, Kamis (8/12).
Dalam WII yang bertajuk “Perempuan: Keterkaitan Antara Budaya dan Psikologi” ini, Wenty juga menerangkan bahwa keperempuanan merupakan pemaknaan individual sebagai hasil interaksi dengan budaya. Interaksi dua arah membuat makna “keperempuanan” dapat berubah baik secara individual maupun secara budaya.
Seperti diketahui, WII merupakan sebuah acara kajian khusus perempuan yang mengupas perempuan dan segala persoalan di sekelilingnya dengan mengundang para pemateri pilihan. Acara yang dilaksanakan setiap Kamis sore setelah Ashar ini dilengkapi dengan pembagian konsumsi buka puasa gratis selepas acara. Calon peserta dapat mendaftar terlebih dahulu melalui s.id/DAFTARWII untuk mengikuti acara ini. (Rama SP)