• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Akad Nikah
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Diskusi Paradigma Profetik
  • Ketua MMB UGM: Teknologi Saja Tak Cukup, Mitigasi Bencana Perlu Pendekatan Sosial–Budaya

Ketua MMB UGM: Teknologi Saja Tak Cukup, Mitigasi Bencana Perlu Pendekatan Sosial–Budaya

  • Diskusi Paradigma Profetik
  • 11 Desember 2025, 09.15
  • Oleh: indraoktafian97
  • 0

Webinar Integrasi Ilmu dan Agama pada Rabu sore menghadirkan Ketua Program Magister Manajemen Bencana UGM, Prof. Dr. Dina Ruslanjari, M.Si., sebagai narasumber. Kegiatan ini berlangsung melalui platform Zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube Masjid Kampus UGM.

Masih dalam seri Pedesaan dan Kawasan, sesi kali ini mengangkat tema “Islam dan Pembangunan Berketahanan: Studi Kesiapsiagaan Bencana di Wilayah Pedesaan Indonesia”, sebuah topik yang semakin relevan di tengah meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk yang sedang terjadi di wilayah Sumatra akhir-akhir ini.

Dalam pemaparannya Dina menyoroti kondisi kebencanaan nasional yang kian kompleks. Beliau menjelaskan bahwa Indonesia berada di posisi rawan bencana dengan lebih dari 80% kejadian dipicu faktor hidrometeorologi yang berdampak paling besar pada desa-desa agraris.

Dina menegaskan bahwa pembangunan ketahanan bencana tidak cukup hanya mengandalkan intervensi teknis pemerintah. Peran institusi agama di tingkat lokal ikut menentukan efektivitas mitigasi. Tokoh agama seperti kiai dan tuan guru kerap menjadi jembatan komunikasi antara informasi teknis kebencanaan dan pemahaman masyarakat.

Baca juga: Sarrah Ayuandari: Egg Freezing Bukan Sekadar Tren, tetapi Keputusan Medis

“Ketahanan tidak bisa dibangun hanya dengan teknologi, ia harus menyentuh hati dan budaya masyarakat,” tegas Dina, menekankan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama.

Beliau juga menjelaskan bagaimana masjid dapat berfungsi sebagai pusat ketahanan komunitas, mulai dari tempat evakuasi sementara, pusat logistik berbasis sedekah warga, sarana penyebaran informasi melalui pengeras suara, hingga ruang pemulihan psikososial bagi korban. Selain itu, nilai keagamaan dipaparkan sebagai fondasi spiritual yang dapat menjadi sumber ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Sesi diskusi berlangsung sangat interaktif. Peserta mengajukan berbagai pertanyaan mulai dari potensi megathrust di selatan Jawa, penyebab banjir dan longsor di Sumatra Barat, hingga efektivitas program Kampung Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana. Dina memberikan jawaban komprehensif berdasarkan pengalaman hampir dua dekade mendampingi pembentukan komunitas siaga bencana di berbagai provinsi.

Menutup acara, Dina mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan literasi kebencanaan secara mandiri dan aktif menyebarkan informasi mitigasi di lingkungan masing-masing. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara sains teknokratik, nilai keagamaan, dan partisipasi masyarakat merupakan kunci ketahanan yang berkelanjutan.

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Ketua MMB UGM: Teknologi Saja Tak Cukup, Mitigasi Bencana Perlu Pendekatan Sosial–Budaya
  • Sarrah Ayuandari: Egg Freezing Bukan Sekadar Tren, tetapi Keputusan Medis
  • Guru Besar FK-KMK UGM: Tanpa Persiapan Prahamil, Stunting Mustahil Dicegah
  • Abduh Tuasikal Tekankan Pentingnya Syariat yang Adil dan Tidak Berat Sebelah
  • Abdul Mustaqim Paparkan Hubungan antara Kejernihan Iman dan Stabilitas Psikologis
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY