• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Diskusi Paradigma Profetik
  • Webinar Integrasi Ilmu dan Agama: Al-Qur’an, Fenomena Alam, dan Pengembangan Saintek (Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.)

Webinar Integrasi Ilmu dan Agama: Al-Qur’an, Fenomena Alam, dan Pengembangan Saintek (Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.)

  • Diskusi Paradigma Profetik
  • 4 Desember 2024, 13.27
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

Yogyakarta, 20 November 2024 – Webinar Serial Integrasi Ilmu-Agama bertema “Al-Quran, Fenomena Alam, dan Pengembangan Saintek” sukses diselenggarakan pada Rabu sore setelah salat Asar. Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini menghadirkan Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., Guru Besar Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai pembicara utama. Webinar ini bertujuan menggali bagaimana nilai-nilai Qur’ani dapat menjadi landasan etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Harmoni Agama dan Keilmuan

Dalam pemaparannya, Prof. Panut menekankan pentingnya harmoni antara nilai-nilai agama dan keilmuan. Ia menjelaskan bahwa agama memberikan arah moral dan spiritual, sedangkan ilmu pengetahuan menawarkan metode dan solusi berbasis rasionalitas. Mengutip Albert Einstein, ia berkata, “Science without religion is lame; religion without science is blind.”

“Manusia yang mampu memadukan keduanya akan unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan sekaligus memiliki moralitas tinggi untuk memanfaatkan ilmunya demi kemaslahatan umat,” tutur Prof. Panut.

Ia mengingatkan bahwa tanpa nilai-nilai agama, ilmu berpotensi disalahgunakan, sementara agama tanpa ilmu dapat memunculkan fanatisme. Ayat-ayat Al-Qur’an seperti QS. Al-Alaq [96]: 1–5 dan QS. Al-Mujaadilah [58]: 11 menjadi landasan penting untuk mendorong manusia agar terus belajar dan mengamalkan ilmu.

Fenomena Alam: Inspirasi Sains dan Teknologi

Prof. Panut juga membahas ayat-ayat Al-Qur’an yang mengulas fenomena alam, seperti QS. Al-Anbiya [21]: 30, yang sering dikaitkan dengan teori Big Bang, serta QS. An-Nur [24]: 43, yang menjelaskan proses pembentukan awan, hujan, dan hujan es.

“Al-Qur’an tidak hanya membangkitkan rasa takjub terhadap kebesaran Allah SWT, tetapi juga menjadi motivasi untuk memahami mekanisme alam semesta,” jelasnya.

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa wahyu dan ilmu pengetahuan berjalan selaras. Fenomena alam dalam Al-Qur’an mengajarkan manusia untuk bertafakur, memperkuat keimanan, serta membangun rasa syukur dan tanggung jawab terhadap alam.

Inspirasi dari Ilmuwan Muslim

Sebagai contoh nyata integrasi agama dan ilmu, Prof. Panut mengangkat tokoh-tokoh besar seperti Al-Khwarizmi dan Ibnu Sina. Keduanya membuktikan bahwa nilai-nilai Islam mampu mendorong lahirnya inovasi yang memberi manfaat besar bagi peradaban manusia.

Tantangan Umat dan Teknologi Modern

Dalam konteks modern, Prof. Panut mengingatkan pentingnya peran umat Islam dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, kedaulatan pangan, dan energi. Ia juga menekankan bahwa teknologi, mulai dari penemuan roda hingga komputer, harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia.

Penutup: Sains dan Teknologi yang Bermakna

Webinar ini ditutup dengan pesan penting: pengembangan ilmu pengetahuan harus selalu dilandasi nilai-nilai etika Qur’ani. Dengan memadukan sains, teknologi, dan ajaran agama, umat manusia dapat mencapai kemajuan yang tidak hanya teknis tetapi juga bermakna, menjaga keseimbangan alam, serta memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat. (Prasetyo Edi Pamungkas/Media IT: Julian Rizki Azis)

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Guru Besar Filsafat UGM: AI dalam Kebijakan Publik Harus Berlandaskan Keadilan
  • Ketua Dewan Guru Besar UGM Ajak Raih Jiwa Muthmainnah Untuk Menjaga Bumi dan Semesta
  • Tenaga Ahli Kementan Jelaskan “Panca Krida Kedaulatan Pangan Nusantara” sebagai Jihad Pertanian
  • Wawan Mas’udi: Solidaritas Sosial sebagai Pondasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Mantan Wakil Ketua KPK: “Masih Ada Harapan” untuk Sistem Hukum Indonesia
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju