Guru Besar Fakultas Teknik UGM, Prof. Hanung Adi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., mengisi ceramah tarawih Ramadan Public Lecture 1445 H di Masjid Kampus UGM, Sabtu (6/4). Prof. Hanung menyampaikan, tujuan penciptaan alam bagi manusia adalah untuk mengantarkan manusia menjadi hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Dengan mengangkat tajuk “Penggunaan Teknologi Identifikasi Biometrik dalam Perspektif Islam”, Prof. Hanung menjelaskan pengertian teknologi sebagai sarana yang diperlukan bagi keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Menurut Prof. Hanung, teknologi memiliki tujuan yang mulia dalam kehidupan manusia, yaitu untuk membangun peradaban yang kuat dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Namun, ia menekankan bahwa pengembangan teknologi haruslah memperhatikan etika dan nilai-nilai Islam, serta tidak bertentangan dengan ajaran Alquran dan Sunnah.
“Manusia diberikan kemampuan dan kelebihan untuk mengatur dan mengelola semua potensi yang ada di alam,” ujar Prof. Hanung.
Prof. Hanung juga menyampaikan salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah pada identifikasi dan autentifikasi, yaitu teknologi identifikasi biometrik. Prof. Hanung menjelaskan bahwa identifikasi biometrik ini merupakan salah satu teknologi yang dapat mengidentifikasi dan memverifikasi seseorang dengan cepat dan akurat.
Prof. Hanung menjelaskan terdapat dua bentuk identifikasi biometrik yaitu berdasarkan fisiologis dan perilaku. Identifikasi biometrik sekarang ini mudah kita temukan, dan sudah masif digunakan. Ia menyatakan bahwa salah satu penerapan teknologi identifikasi biometrik adalah pada penggunaan sidik jari di gawai.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa penggunaan sidik jari di gawai dapat menjadi hal yang positif karena dapat mengamankan gawai, dan membuat gawai lebih mudah diakses oleh pengguna. Prof. Hanung menyampaikan bahwa perkembangan teknologi tersebut sesuai dengan prinsip pada etika islam, yaitu maqasid al syariah.
Prof. Hanung juga mengatakan, prinsip etika Islam dalam penggunaan teknologi lainnya adalah adil dan mengutamakan kemanusiaan. Hal ini berkaitan dengan dampak buruk teknologi apabila tidak digunakan dengan tepat guna, yaitu manipulasi data dan eksploitasi manusia.
“Perintah Allah untuk manusia itu adalah untuk bertindak adil dan tidak mengikuti hawa nafsu karena hawa nafsu itu selalu mengajak pada keburukan,” tegas Prof. Hanung. (Ariani Eka Putri/Rama S./Dok: Tim Media Masjid Kampus UGM)