Dai Yogyakarta, Afifi Abdul Wadud, B.A., menyampaikan kajian Mimbar Subuh bertajuk “Menelusuri Sebab-sebab Puasa Gagal Menjadi Benteng dari Maksiat” pada Jumat, 21 Maret 2025. Dalam kajian ini, beliau menekankan bahwa ketaqwaan adalah inti dari ibadah yang bermakna, sesuai firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 21, “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa.”
Ramadan Public Lecture
RDK Festival digelar pada Kamis, 20 Maret 2025 di Masjid Kampus UGM, mengangkat tema “Ramadan Berdaya: Menjadi Lentera Kebaikan sebagai Pembentuk Karakter Bangsa”. Acara yang merupakan bagian dari Ramadhan di Kampus (RDK) UGM itu menghadirkan jurnalis sekaligus pendiri Narasi, Najwa Shihab.
Mimbar Subuh bertema “Etika dan Strategi Bisnis: Praktik Dagang Abdurrahman bin Auf” yang berlangsung pada Kamis, 20 Maret 2025 di Masjid Kampus UGM menghadirkan Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Prof. Mahfud Sholihin, M.Acc., Ph.D. sebagai penceramah. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan cara Abdurrahman bin Auf – radhiyallahu ‘anhu, sahabat Nabi, menerapkan strategi bisnis yang cerdas tanpa mengabaikan etika.
Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi fokus utama dalam mencetak generasi unggul. Hal ini disampaikan dalam Ramadan Public Lecture (RPL) pada Rabu, 19 Maret 2025 di Masjid Kampus UGM.
Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2013-2015, Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H., hadir sebagai pembicara dalam Ramadan Public Lecture (RPL) pada Selasa, 18 Maret 2025 di Masjid Kampus UGM. Dalam kesempatan tersebut, Hamdan Zoelva berbagi diskusi dengan topik “Tantangan dan Peluang Mahkamah Konstitusi dalam Menghadapi Perubahan Sosial dan Politik di Indonesia”, yang menyoroti peran krusial Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menjaga konstitusi di tengah dinamika politik Indonesia.
Ketua Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Ibnu Khaldun Bogor, drh. Adian Husaini, M.Si., Ph.D., memaparkan pentingnya pendidikan guna membentuk pribadi yang bertaqwa dalam Mimbar Subuh di Masjid Kampus UGM. Adian membuka paparannya dengan menjelaskan bahwa puasa Ramadan merupakan bagian dari konsep pendidikan yang ideal, karena di dalamnya terdapat masukan (input), proses, dan keluaran (output) yang jelas. Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya puasa Ramadan yang tidak hanya menjadi sarana ibadah semata, tetapi juga menjadi sarana pendidikan.
Ramadan Public Lecture (RPL) yang digelar di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (17/3/2025) menghadirkan aktivis hak asasi manusia dan pendiri Lokataru, Haris Azhar, S.H., M.A., sebagai pemateri utama. Dalam ceramah bertajuk “Antara Komersialisme dan Kemanusiaan: Upaya Memperluas Akses Hukum bagi Masyarakat Miskin”, Haris menyoroti ketimpangan akses keadilan bagi kelompok miskin dan peran masyarakat dalam membangun sistem hukum yang lebih adil.
Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menyampaikan pentingnya keseimbangan alam dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi dalam Ramadan Public Lecture (RPL) bertema “Global Collaboration: Sustainable Planet for Sustainable Future”. Acara ini diselenggarakan di Masjid Kampus UGM pada Minggu, 16 Maret 2025.
Dr. Imam Wicaksono, Lc., M.A., Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM, menjadi pembicara dalam Mimbar Subuh pada Minggu (16/3) dengan tema “Manifestasi Keimanan Melalui Penerapan Sifat Shiddiq dalam Kehidupan”. Dalam kajian tersebut, beliau menekankan pentingnya kejujuran sebagai cerminan keimanan yang kuat. “Sifat shiddiq ini tidak mungkin bisa kita wujudkan apabila kita tidak memiliki keimanan yang kuat,” tegas Imam.
Guru Besar Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si., hadir sebagai pembicara dalam Ramadan Public Lecture (RPL) dengan tema “Investasi Hijau sebagai Katalis Restorasi Ekosistem: Mendorong Pemulihan Hutan dan Pembangunan Berkelanjutan” pada Sabtu, 15 Maret 2025. Dalam paparannya, Djati Mardiatno menekankan pentingnya investasi hijau sebagai strategi efektif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.