• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Ramadan Public Lecture
  • Ketua Takmir Masjid Kampus UGM: Ramadan Bulan Refleksi dalam Memperbaiki Keislaman Kita

Ketua Takmir Masjid Kampus UGM: Ramadan Bulan Refleksi dalam Memperbaiki Keislaman Kita

  • Ramadan Public Lecture
  • 1 Maret 2025, 13.05
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

“Seberapa berdayanya kita? Baik sebagai umat Islam maupun sebagai bangsa Indonesia di hadapan umat yang lain dan di hadapan bangsa yang lain?”

Pertanyaan tersebut menjadi pembuka dalam diskusi akademik bertajuk Ramadan Public Lecture (RPL) yang pertama pada Jumat, 28 Februari 2025. Acara ini menghadirkan Dr. Mohamad Yusuf, M.A., Ketua Takmir Masjid Kampus UGM sekaligus dosen di Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Dalam kuliah publiknya, Dr. Mohamad Yusuf mengangkat tema “Islam dan Pembangunan Inklusif Berkelanjutan”. Beliau membuka sesi dengan membacakan Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai pengantar untuk membahas urgensi pemberdayaan umat dalam berbagai aspek kehidupan.

Dr. Mohamad Yusuf menyoroti dua indikator utama yang kerap digunakan untuk mengukur keberdayaan suatu bangsa, yakni Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia dan Programme for International Student Assessment (PISA). HDI, yang dirilis oleh United Nations Development Programme (UNDP), mencakup aspek harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup yang layak. Berdasarkan data terbaru, HDI Indonesia berada di angka 0,713, menempati peringkat 112 dari 190 negara, lebih rendah dari rata-rata global (0,727) serta tertinggal dibanding Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Sementara itu, PISA—sebuah evaluasi global yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)—menempatkan Indonesia di peringkat 68 dari 80 negara pada tahun 2024. Sebagai perbandingan, Vietnam berada di peringkat 34, Malaysia di peringkat 54, dan Thailand di peringkat 62.

Merespons temuan ini, Dr. Mohamad Yusuf mengajak umat Islam untuk merefleksikan cara mereka berislam. “Kita perlu melihat ulang cara berislamnya kita. Bukankah Islam telah mengajarkan kita untuk menjadi umat yang berdaya,” ujarnya, sembari mengutip Surat Ali Imran ayat 110 yang menegaskan bahwa umat Islam adalah umat terbaik.

Dalam perspektif pendidikan, beliau menjelaskan bahwa refleksi diri dapat dilakukan melalui tiga aspek utama: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik atau sikap. Aspek pertama adalah kognitif, yang mencerminkan kapasitas intelektual seseorang. Aspek kedua adalah afektif, yang berkaitan dengan nilai dan emosi. Aspek ketiga adalah psikomotorik atau attitude, yang merefleksikan implementasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.

Dr. Mohamad Yusuf menekankan bahwa Ramadan adalah momentum strategis untuk memperbaiki kualitas keberislaman umat. Dari aspek kognitif, Ramadan menjadi bulan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman keislaman. Dari aspek afektif, Ramadan menanamkan nilai keikhlasan dan kejujuran dalam beribadah. Sedangkan dari aspek psikomotorik, Ramadan mengajarkan perubahan perilaku dengan mendorong individu meninggalkan kebiasaan buruk dan mengadopsi perilaku yang lebih baik.

Menutup sesi kuliahnya, Dr. Mohamad Yusuf kembali membacakan Surat Al-‘Alaq ayat 1-5, yang menurut para ulama merupakan pondasi epistemologi Islam. Beliau menegaskan bahwa keberislaman yang ideal harus dilandasi oleh motivasi yang benar dan diterapkan secara nyata dalam kehidupan sosial.

Sebagai pesan terakhir, beliau mengajak jamaah untuk menyambut Ramadan dengan penuh rasa syukur dan harapan akan rida Allah. Ramadan kali ini diharapkan menjadi periode penuh keberkahan serta kesempatan bagi umat untuk meningkatkan ketakwaan dan kualitas hidup dalam berbagai aspek. (Ilham Gusti Helmy Alamsyah/Editor: Ismail Abdulmaajid/Foto: Tim Media Masjid Kampus UGM)

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kategori

  • Berita dan Informasi
  • ContentSlider
  • Diskusi Paradigma Profetik
  • Ibadah dan Kajian Islam
  • Maskam Public Lecture
  • Ramadan Public Lecture
  • Sakinah Academy
  • Tulisan dan Khutbah

Artikel Terbaru

  • Guru Besar Filsafat UGM: AI dalam Kebijakan Publik Harus Berlandaskan Keadilan
  • Ketua Dewan Guru Besar UGM Ajak Raih Jiwa Muthmainnah Untuk Menjaga Bumi dan Semesta
  • Tenaga Ahli Kementan Jelaskan “Panca Krida Kedaulatan Pangan Nusantara” sebagai Jihad Pertanian
  • Wawan Mas’udi: Solidaritas Sosial sebagai Pondasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Mantan Wakil Ketua KPK: “Masih Ada Harapan” untuk Sistem Hukum Indonesia

Arsip

Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

Tautan Eksternal (Isi di luar tanggung jawab Maskam UGM)

 

Universitas Gadjah Mada

Jama’ah Shalahuddin UGM

Rumah ZIS UGM

KB-TK Masjid Kampus UGM

Ikuti kami di :

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
  • iTunes Podcasts
  • LinkedIn
  • Spotify
  • TikTok

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju