Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, M.Si., Ph.D. menyampaikan ceramahnya pada Ramadan Public Lecture 1445 H yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Jumat (29/3) dengan tema “Menyongsong Pendidikan Islam sebagai Upaya Mewujudkan Generasi Gemilang”. Pendidikan Islam, menurutnya, tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan keikhlasan dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Ia menyampaikan, pada tahun 1977 di kota Mekkah, sebuah konferensi internasional tentang pendidikan Islam diselenggarakan. Acara itu merupakan konferensi pertama yang membahas berbagai masalah umat Islam dan kondisi pendidikan di dunia Islam, dengan lebih dari 300 ulama dan pakar hadir, termasuk beberapa dari Indonesia. Salah satu kesimpulan penting yang disampaikannya, krisis utama umat Islam dewasa ini adalah kehilangan adab; yaitu kehilangan disiplin pemikiran, disiplin jasadiah, dan disiplin jiwa.
Ia sampaikan lagi, pada konferensi tersebut, Profesor Syekh Naquib Al-Attas mengemukakan bahwa solusi untuk masalah di atas tadi adalah mendirikan model universitas Islam sesuai dengan konsep universitas dalam Islam. Kemudian, lahirlah tiga universitas Islam internasional yang sampai sekarang masih berdiri.
Ustaz Adian menambahkan, setelah diteliti, inti dari pemikiran Al-Attas sebenarnya sederhana. Inti pemikiran tersebut ialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh model pendidikan yang ideal, dan telah dirumuskan juga oleh Umar Bin Khattab dan Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhuma. Model itu terdiri dari dua kata saja. ta’addabu tsumma ta’allamu, artinya “beradablah kalian, kemudian berilmulah kalian”.
Menurut Adian, konsep adab merupakan sesuatu yang tinggi dalam ajaran Islam. Rumusan yang ditulis dalam kitab K.H. Hasyim Asy’ari menyebutkan bahwa tauhid mewajibkan iman, iman mewajibkan syariat, kemudian syariat mewajibkan adab. Maka, jika seseorang tidak beradab, dia tidak memiliki syariat, iman dan tauhid.
Ustaz Adian sepakat bahwa konsep yang para ulama laksanakan ini dapat melahirkan guru-guru hebat. Beberapa di antaranya seperti K.H. Ahmad Dahlan, H. Agus Salim, Muhammad Natsir, Buya Hamka, H.O.S. Cokroaminoto, dan lain-lain.
Adian mengajak jemaah untuk melihat cara konsep pendidikan Rasulullah mendidik para sahabat menjadi manusia-manusia terbaik. Menurutnya, umat Islam satu-satunya umat beragama yang mempunyai “SOP” lengkap, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Konsep ini juga pernah melahirkan generasi Shalahuddin, yang mana ia membebaskan kota Yerusalem bukan seorang diri, namun bersama satu generasi.
“Saya pribadi mengajak kita semua untuk berpikir serius, membaca sejarah, bahwa kita punya peluang yang besar menjadi Indonesia emas. Kita punya contoh pendidikan yang hebat langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melahirkan satu peradaban baru,” ucapnya. (Amalia Nurin Al Fath/Editor: Rama S. Pratama/Foto: Tim Media Masjid Kampus UGM)