Pada Mimbar Subuh yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM pada Sabtu (16/3), Guru Besar FMIPA UGM, Prof. Dr. Chairil Anwar menyampaikan bahwa bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Salah satu di antaranya adalah diturunkannya Alquran. Lebih lanjut, Prof. Anwar mengutip surah Al-Baqarah ayat 185 yang menjelaskan bahwa pada bulan suci Ramadan Allah ta’ala menurunkan Alquranul Karim.
“Kemudian Alquran itu mempunyai fungsi sebagai hudan linnas yaitu pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dan wal-furqan menjadi pembeda antara yang hak dan batil” terangnya dalam Mimbar Subuh bertajuk “Ramadhan, Momentum Mencintai Alquran Sepenuh Hati” itu.
Prof. Anwar juga menyampaikan kepada para jemaah yang hadir bahwa bulan Ramadan-lah momentum yang tepat dan sangat intensif untuk membaca Alquran dan mendalami artinya.
“Sepertinya tidak ada bulan selain bulan Ramadan ada semacam perlombaan atau dengan kata lain ‘fastabiqul khairat’, yaitu berlomba-lomba untuk mencari kebaikan,” katanya.
Prof. Anwar juga mengatakan bahwa dakwah-dakwah yang diselenggarakan di lingkungan kampus UGM memiliki manfaat dan peran penting. Beliau juga menekankan pesan Alquran kepada para penggiat dakwah di Masjid Kampus UGM, di antaranya menekankan kepada pentingnya tauhid.
Ia mengatakan bahwa agama Islam ditegakkan dengan “Allahurobbul alamin”, bahwa Allah ta’ala adalah Sang Pencipta dari seluruh alam semesta ini. Oleh karena dakwah kampus berada di lingkungan kampus, dan kampus merupakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan, maka dakwah perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
“Kita bisa lihat bagaimana para penceramah yang hadir sesuai dengan latar belakang keilmuannya,” katanya.
Dengan demikian, ia berharap para penggiat dakwah di kampus ini dapat terus menerus mencintai Alquran, yaitu dengan merefleksikan Alquran itu ke dalam konteks keilmuan masing-masing sehingga dapat menjadi seorang “ulul albab”.
Terakhir, Prof. Anwar menyampaikan bahwa dakwah kampus, khususnya di UGM, harus relevan dengan perkembangan masyarakat yang ada. Dengan begitu, menurutnya, UGM dapat menjadi rujukan cara dakwah dikembangkan di lingkungan kampus, dan masjid kampus memiliki relevansi di tengah-tengah masyarakat. (Khirgi Rafimar Athifari/Editor: Rama S. Pratama/Foto: Tim Media Masjid Kampus UGM)