• UGM.AC.ID
  • Jama’ah Shalahuddin UGM
  • Rumah ZIS UGM
  • Perpus Baitul Hikmah
  • KB-TK Maskam UGM
  • Mardliyyah UGM
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah Masjid Kampus UGM
    • Manajemen Masjid
  • Kegiatan dan Layanan
    • Kegiatan dan Layanan
    • Fasilitas dan Gerai
    • Akad Nikah
    • Formulir Peminjaman Fasilitas
    • Prosesi Kembali Ke Islam
  • Artikel
    • Beranda Artikel
    • Ibadah dan Kajian Islam
    • Diskusi Paradigma Profetik
    • Sakinah Academy
    • Maskam Public Lecture
    • Ramadan Public Lecture
    • Berita dan Informasi Lain
    • Tulisan dan Khutbah
  • Donasi
  • Kontak
  • Beranda
  • Ramadan Public Lecture
  • Soal Ancaman Resesi Global, Guru Besar FEB UGM Sebut Indonesia Butuh Paradigma Baru

Soal Ancaman Resesi Global, Guru Besar FEB UGM Sebut Indonesia Butuh Paradigma Baru

  • Ramadan Public Lecture
  • 10 April 2023, 22.45
  • Oleh: Masjid Kampus UGM
  • 0

Memasuki minggu ketiga bulan Ramadan, Masjid Kampus UGM kembali menghadirkan pembicara Ramadan Public Lecture untuk membahas isu-isu kebangsaan. Pada Ahad (3/4), Guru Besar FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc Sc., Ph.D menyampaikan ceramah bertema “Menakar Resiliensi Sistem Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global”. Menurutnya pandemi menjadi momentum di mana ketimpangan dan ketidakadilan semakin kentara sehingga dibutuhkan sistem ekonomi nasional yang inklusif.

“Kita sedang mencoba menggali terus-menerus apa yang disebut dengan ilmu ekonomi kerakyatan. Bukan ekonomi konvensional, bukan ekonomi yang selama ini bisa mengatasi persoalan tapi menyisakan apa yang disebut ketidakadilan,” terangnya. Ia melanjutkan bahwa ketidakadilan ini tercermin dari 1% orang kaya di Indonesia yang menikmati “kue” dari krisis akibat pandemi. Sistem ekonomi kerakyatan kemudian menjadi tepat untuk diimplementasikan karena bersumber dari nilai-nilai demokrasi dan Pancasila, termasuk untuk merespons resesi global.

Mengenai ancaman resesi global, ia menyebutkan bahwa tensi geopolitik akan mempengaruhi, misalnya, stabilitas rantai pasok (supply chain) yang semula terbuka menjadi tertutup. Akibatnya, negara dihadapkan pada risiko kelangkaan (scarcity) sumber daya. “Itu [kelangkaan] dimulai dengan Perang Rusia-Ukraina yang menciptakan disrupsi suplai global, termasuk energi dan harga komoditas pangan. Itu semuanya terdisrupsi yang mengakibatkan barang itu langka secara global, regional, nasional, maupun lokal,” jelas guru besar yang sekarang menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian Perhubungan itu.

Wihana juga mengapresiasi langkah pemerintah ketika merespons pandemi Covid-19 melalui inovasi berupa dana cadangan atau buffer stock. Menurutnya, langkah ini cukup berhasil dalam memberikan bantuan finansial di berbagai sektor yang terdampak akibat pandemi. Inovasi semacam ini sangatlah dibutuhkan. “Pengalaman krisis global akibat pandemi membawa kita untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif untuk memilih satu paradigma, supaya kita tidak mengulangi kesalahan yang berulang,” imbuhnya.

Terakhir, Wihana mengimbau mahasiswa untuk terus menggali sistem ekonomi kerakyatan yang mengakar di UGM. Ia berujar bahwa penting untuk menemukan inovasi-inovasi yang melampaui paradigma formal, yakni paradigma informal. Salah satu yang ia soroti adalah modal sosial berupa trustworthiness atau kepercayaan. “Antar kita saling percaya bahwa kebijakan itu baik untuk mengatasi persoalan krisis ekonomi. Jika tidak nanti tidak ada trust [rasa percaya] dari masyarakat, kebijakan hanya dinikmati oleh segelintir kelompok,” pungkasnya. (Gembong Hanung/Editor: Rama S. Pratama/Foto: Yahya Wijaya Pane)

 

Saksikan videonya berikut ini:

YouTube player

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Artikel Terbaru

  • Alfath Indonesia Jelaskan Fenomena Kesepian Dapat Lahir dari Relasi Sosial-Politik Warga dengan Negara
  • Ridwan Wicaksono: AI Bukan Ancaman, Namun Jalan Kemaslahatan Umat
  • Dokter Residen RSUP Dr. Sardjito: Jangan Cuek, Peran Suami Menentukan Kesehatan Ibu dan Janin
  • Hempri Suyatna: Fenomena Kabur Aja Dulu Harus Dibaca Sebagai Kritik Sosial
  • Hakimul Ikhwan Tegaskan Nilai-Nilai Kenabian Sebagai Soft Power Perdamaian
Universitas Gadjah Mada

MASJID KAMPUS UGM

Jalan Tevesia 1 Bulaksumur, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Email: masjidkampus[@]ugm.ac.id

© Takmir Masjid Kampus UGM - Badan Pengelola Masjid UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju